Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sulsel, akan memfasilitasi pembentukan 1.900 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Saat ini, sudah ada 660 BUMDes yang terbentuk dengan jumlah omset mencapai Rp 13,27 triliun.

Kepala Dinas PMD Sulsel, Mustari Soba, menyampaikan, tahun 2017 ini dana desa Provinsi Sulsel meningkat tiga kali lipat dari awal yang dikucurkan tahun 2015 sekira Rp 635 miliar dengan realisasi 98,23 persen. Pada tahun 2015, realisasi tidak mencapai 100 persen karena adanya dua kepala desa yang bermasalah.

"Pada tahun 2016, dana desa meningkat menjadi Rp 1,4 triliun dengan capaian hingga Desember 99,98 persen. Dan tahun 2017 menjadi Rp 1,8 triliun," kata Mustari Soba dalam laporannya di sela-sela Briefing Gubernur Sulsel dengan Kepala Desa dan Tenaga Pendamping Profesional Desa di Baruga Sangiaseri, Selasa (24/1).

Menurut Mustari, setiap tahunnya kualitas pemerintah desa semakin baik, yang dilihat dari capaian realisasi anggaran dana desa sekitar 98 persen setiap tahunnya. Hasil kegiatannya pun sudah mulai dirasakan masyarakat desa, seperti ketersediaan infrastruktur dasar dan sarana pedesaan yang semakin meningkat, serta keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan yang semakin terlihat. 

"Meski demikian, masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu diatasi, khususnya dalam peningkatan tata kelola organisasi keuangan desa," ujarnya. 

Dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat desa, lanjut Mustari, Dinas PMD Sulsel bersama pemerintah kabupaten/kota telah memfasilitasi terbentuknya BUMDes sebanyak 660 dengan omset kurang lebih Rp 13,27 triliun. Tahun ini, akan difasilitasi lagi pembentukan 1.900 BUMDes atau tiga kali lipat dari yang ada saat ini, dengan dukungan dari Kementerian PDT dan Transmigrasi, yang akan menjadikan BUMDes sebagai prioritas program. 

"Menteri Desa memprioritaskan program BUMDes untuk peningkatan ekonomi kerakyatan. Sehingga, kita dituntut untuk segera membentuk BUMDes di masing-masing desa," ungkapnya.

Mustari juga melaporkan, jumlah personel tenaga pendampin desa yang bertugas berjumlah 905 orang, yang memfasilitasi 2.205 desa. Jumlah ini masih belum sesuai yang diharapkan, sehingga tahun ini direncanakan akan kembali diadakan rekrutmen tenaga pendamping desa sebanyak 500 orang untuk memenuhi target ideal pendampingan. 

"Kami sudah laporkan ke pemerintah pusat, Sulsel masih membutuhkan 300 hingga 500 pendamping desa," imbuhnya.

Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, dalam arahannya memberikan motivasi agar kepala desa bekerja dengan baik dan penuh tanggung jawab. Menurutnya, kepala desa yang andalan harus punya kepercayaan diri yang kuat dan paham persis siapa dirinya dan apa kekurangannya. Kepala desa andalan juga berani karena dia punya cita-cita dan kebenaran. 

"Kita pernah sama-sama kepala desa. Saya kepala desa satu tahun sembilan bulan dan desa saya juara Sulsel," kata Syahrul.

Ia mengatakan, menjadi kepala desa jaminannya adalah surga. Tentunya, jika bekerja dengan baik, tidak berkhianat pada idealisme kebangsaan, dan tidak keluar dari akidah. Yang terpenting, yang dilakukan oleh kepala desa adalah untuk kepentingan orang banyak. 

"Kalau kalian jadi pejabat, yang pertama senang sekali adalah keluargamu. Tetapi yang paling pertama benci juga adalah keluargamu. Karena itu, menjadi pejabat harus bisa menjaga harga diri keluarga. Kalau orang jadi pejabat itu mati sahid, sepanjang jabatan diniatkan untuk ibadah. Kalau korupsi tentu tidak termasuk, karena itu tulus-tulus saja. Kalau kau urusi orang banyak dan sepenuh hati dengan segala ketulusan dan keikhlasan, Allah mengambil alih tanggung jawabmu pada dunia dan akhirat. Kerja saja baik-baik, Allah akan memberimu harga diri," terangnya.

Syahrul juga menyampaikan agar kepala desa harus menjadi rahmat bagi rakyat dan melindungi rakyat. 

"Jangan bikin susah rakyat dan jangan sombong jadi kepala desa. Tugas kepala desa berat. Karena itu, kalian harus jadi kesatria dan pejuang. Pahlawan tidak mendahulukan dirinya dan keluarganya, dibanding tugasnya," pesan Syahrul.

Selasa, 23 Januari 2017   (Dw/Rs)