Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo hadir membuka acara Learning Event Program Biru di Hotel Clarion Makassar, Rabu (4/4/2018). Acara ini terselenggara atas kerjasama Pemprov Sulsel dan Hivos. 

Hivos sendiri didirikan pada tahun 1968, merupakan sebuah organisasi pembangunan nirlaba non pemerintah, yang terinspirasi oleh nilai-nilai humanis.

Hivos memulai program untuk akses terhadap energi di negara-negaraberkembang pada tahun 2005. Program energi berfokus pada produksi desentralisasi bio-diesel, listrik micro-hydro, konstruksi kompor yang berenergi efisien dan pemasaraan kredit pengurangan emisi dari Program Nasional Biodigester Kamboja melalui Dana Kompensasi Iklim Hivos.

Di Indonesia, khususnya di Sulsel juga memiliki kerjasama. Sulsel sendiri menjadi aktor penting pengembangan biogas di Indonesia, serta pengembangan energi terbarukan lainnya. 

Bersama Hivos memalui program Biogas Rumah Biru Sulawesi Selatan sudah berlangsung sejak lima tahun lalu. 

"Tujuan membangun sektor biogas di Indonesia adalah diharapkan jadi pemicu munculnya energi terbarukan lainnya," kata Robert de Groot, Koordinator Green Energy Hivos South East Asia (Asia Tenggara).

Potensi pengguna biogas di Sulsel sebanyak 600 ribu pengguna dan bahan baku dapat diperoleh dari dua juta ekor ternak di Sulsel. Salah satu program yang telah dijalankan di Sulsel diantaranya, pada tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Pangkep mengembangkan proyek energi alternatif, biogas. Dimana sebanyak 114 lokasi di Pangkep, warga Pangkep mulai menggunakan biogas sebagai pengganti gas elpiji.

Sementara, Gubernur Sulsel mengingatkan energi alternatif termasuk biogas adalah energi yang dibutuhkan Indonesia kedepan. 

"Ini sesuatu yang dibutuhkan oleh rakyat, negeri ini, hari besok harus lebih baik. Biogas menjadi kebutuhan dunia dan kebutuhan bangsa Indonesia dan Sulsel, kebutuhan rakyat yang ada," sebutnya. 

Salah satu harapan pemerintah adalah menghadirkan listrik atau energi yang murah, bahkan dengan program pemerintah bisa gratis. 

"Besok listrik ini lebih murah, kalau perlu tidak perlu bayar dan lingkungan kita tidak rusak," ujarnya.

Rabu, 4 April 2018 (Ytm/Na)