Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo membuka acara Musyawarah Provinsi Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Sulsel 2018, di Baruga Karaeng Pattingaloang, Rabu (4/4/2018). Syahrul dalam sambutannya mengatakan berorganisasi atau berhimpun dapat menunda kepikunan, bahkan tetap menjaga otak bekerja dengan baik hingga usia 90 tahun ke atas. 

"Ternyata organisasi, makin dibutuhkan untuk kita yang makin tua. Orang tua itu tidak boleh menyepi, otaknya akan mengecil, cepat pikun, dia menjadi anak-anak kembali, dan itu bisa ditunda sampai umur diatas 90 tahun. Caranya, berorganisasilah," kata Syahrul. 

Ia nampak begitu ramah dengan para pensiunan PNS ini. Sebagian dari mereka adalah para mantan pejabat negara dan orang-orang yang pernah aktif dan membantunya di pemerintah, pada berbagai jenjang karirnya. 

"Kok saya jadi nervous bicara di depan senior-senior ini,  kita nyanyi dululah," pintanya. 

Gubernur berterima kasih pada pengabdian yang telah diberikan oleh mereka karena ereka telah berjasa pada bangsa dan negara. 

"Anda telah menyelesaikan proses, kewajiban dan moralitas pada bangsa. Kalau sudah pensiun dan aman, berarti kita sudah lewati tugas dengan baik," tuturnya.

Ia menyebutkan, setiap orang memiliki era dan masanya, mereka adalah tokoh dan figur hebat.

Gubernur berharap, PWRI bisa menghadirkan program kerja yang realistis, murah dan harus bermanfaat. Silaturrahim yang selalu menghadirkan kebahagiaan.

Sementara, Ketua Panitia Musda, Agar Jaya, mengatakan, musyawarah dilakukan untuk memilih pengurus masa periode 2018-2022. Dihadiri pengurus 15 kabupaten-kota di Sulsel yang sempat hadir. Karena ada beberapa pengurus cabang yang belum terbentuk. 

Juga dilakukan penandatanganan klinik rawat jalan antara PWRI dan Klinik dan Apotek Al Hikam yang disaksikan langsung oleh gubernur. 

Sedangkan, Ketua Pengurus PWRI Sulsel, Andi Pamadeng Rukka, menyampaikan, Musda ini sendiri tertunda selama dua bulan karena berbagai hal. Termasuk kesibukan dari pengurus pusat dan pengurus wilayah.

"Maklum karena usia, ada yang sakit-sakitan jadi tidak bisa hadir. Namun,  mereka mengirimkan salam kepada Pak Gubernur kita tercinta, semua kami hadir dengan semangat menunggu arahan Pak Gubernur.  Makanya senior Pak Syahrul hadir disini," sebutnya. 

Salah satu tantangan yang dihadapi PWRI,  yaitu para pensiunan banyak yang ditawari menjadi pengurus tidak banyak yang berminat. Di usia senja, mereka lebih memilih organisasi keagamaan atau menjadi pengurus tempat ibadah. 

"Banyak yang tidak mau mengurus,  jika ditawarkan mengurus PWRI mereka lebih memilih menjadi pengurus masjid atau gereja, karena mereka mempersiapkan bekal akhirat," ungkapnya. 

Menurutnya, menjadi pengurus PWRI juga merupakan organisasi untuk melayani dan memperoleh amal dan bersilaturrahim. Andi Pamadeng juga berterima kasih atas pembinaan gubernur dan berharap memiliki karir yang tetap cemerlang. 

"Semoga matahari-nya adinda Syahrul Yasin Limpo tetap bersinar di tingkat nasional," harapnya. 

Rabu, 4 April 2018 (Srf/Na)