Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo Membuka Musyawarah Kelompok Kerja SMA Swasta (MK3SS) Wilayah Makassar di Gedung Guru Jusuf Kalla Dinas Pendidikan Sulsel, Rabu (13/12/2017).

Saat ini di Makassar terdapat 105 sekolah SMA swasta yang dikelola oleh yayasan pendidikan, dengan jumlah siswa sebanyak 11.256 orang diluar sekolah kejuruan.

Gubernur dalam sambutannya mengatakan peran sekolah swasta sangat penting dan strategis, terutama dalam membantu pemenuhan kebutuhan pendidikan masyarakat.

"Sangat strategis, bahkan bebannya lebih tinggi dari sekolah negeri, kemampuan serap jumlah siswa juga semakin bertambah," kata Syahrul.

Untuk itu, maka perlu didorong untuk mengambil peranan yang lebih besar sesuai yang diharapkan. Sekolah swasta menurutnya, lebih memiliki kelonggaran untuk melakukan kreasi dan peranan, namun tetap harus dalam koridor peraturan pemerintah.

Dia juga berharap sekolah swasta bahkan bisa lebih baik dari sekolah negeri. "Di luar negeri sekolah swasta bahkan  lebih baik," kata Syahrul.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Irman Yasin Limpo menyebutkan jumlah sekolah swasta, SLB dan SMK se-Sulsel sebanyak 586, dengan jumlah siswa 37.200 orang.

Ketua Musyawarah Kelompok Kerja SMA Swasta (MK3SS) Wilayah Makassar, Patahuddin, berterima kasih atas komitmen Gubernur Sulsel dan Dinas Pendidikan Sulsel terhadap kebijakan pendidikan yang berpihak pada sekolah swasta.

"Kami menyampaikan pada penerimaan siswa tahun baru 2017/2018 luar biasa perkembanganya, ini menyelamatkan sekolah swasta dari gulung tikar," ungkapnya.

Kebijakan yang dikeluarkan berupa mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk siswa SMA/SMK se-Sulsel.

Dijelaskan oleh Patahuddin jumlah siswa saat ini di Kota Makassar 11.256 dimana tahun sebelumnya berjumlah 6000-an.

"Jadi naik hampir 100 persen karena penerimaan yang penuh integritas," ujarnya.

Dia juga meminta perhatian kepada Pemprov untuk memperhatikan kesejahteraan guru honerer. Guru honorer Makassar saat ini berjumlah 872 orang,  guru negeri 119 orang, guru yayasan 316 orang dengan jumlah guru 1307 orang.

Patahuddin juga berharap, agar pemerintah memberikan bantuan sarana prasarana dan dana pendampingan bagi sekolah swasta.

"Namun, kebijakan yang ada tahun ini,  kami merasa kejatuhan durian runtuh, mengapa karena kebijakan gubernur sehingga sekolah swasta bisa bangkit kembali," pungkasnya.

Rabu, 13 Desember 2017 (Ytm/Na)