Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo menyaksikan Penandatanganan Komitmen Bersama (MoU) pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Takalar, di Lapangan Makkatang Daeng Sibali, Kabupaten Takalar, Rabu (4/4/2018). Pendatanganan dilakukan Bupati Takalar, Syamsari Kitta dan GM PT PLN (Persero) Sulselrabar, Bambang Yusuf.

Syahrul mengatakan, pencanangan penyediaan listrik di Takalar adalah sebuah tantangan dan era baru dunia. Hal ini juga yang dicanangkan negara-negara maju dalam memenuhi kebutuhan listriknya.

"Apa yang kita lihat di Belanda, Jerman, Korsel dan ternyata di Sidrap sudah ada, saya juga tadi dari Jeneponto belum apa-apa sudah cantik rasanya," kata Syahrul.

Ia berharap agar dalam pembangunan PLTB ini semua hal terkait dalam upaya menghadirkan pembangkit listrik ini tidak terkendala. Termasuk pembebasan lahan agar tidak bersoal.

"Dengan ketersediaan listrik, maka akan menjadikan Takalar menjadi area industri yang hebat," ujarnya.

Penandatanganan ini sebagai tonggak sejarah lahirnya budaya baru energi di Kabupaten Takalar. Penyediaan energi baru dan energi terbarukan wajib ditingkatkan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya.

PT PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar telah mewujudkan energi berkeadilan melalui peningkatan ratio elektrifikasi. Dimana pada tahun 2017 lalu, rasio elektrifikasi sebesar 97,18 persen, rasio desa kelistrikan di Sulsel sebesar 92,3 persen, dan untuk Kabupaten Takalar, rasio elektrifikasinya sudah mencapai 100 persen.

Kontribusi energi fosil, khususnya batubara dan diesel masih mencapai 50 persen dari total konsumsi energi Sulsel. Dengan pertumbuhan pemakaian listrik sebesar 8 persen dan pertumbuhan ekonomi 7,2 persen, maka beberapa tahun lalu meskipun sempat over kapasitas 200 MW, sekarang ini tinggal 70,7 MW. Dan jika tidak ada pembangkit baru, maka kemungkinan akan mengalami defisit listrik yang berujung pada pemadaman bergilir.

Sementara, GM PT PLN Sulselrabar, Bambang Yusuf, menyebutkan, komitmen bersama ini dalam rangka pengembangan energi terbarukan, yang potensinya cukup besar di Takalar. Pada prinsipnya PLN sangat mendukung pembangunan infrastruktur kelistrikan ini.

"Pada tahun 2025 ditargetkan komposisi energi terbarukan telah mencapai 23 persen. Sedangkan pada tahun 2017 lalu energi terbarukan sudah 12 persen," ungkapnya.

Sedangkan, Bupati Takalar, Syamsari Kitta, mengatakan PLTB ini adalah pembangunan yang ramah lingkungan dan dapat menopang program pemerintah daerah.

"Kita berharap dengan hadirnya listrik ini dapat menopang program besar Pemerintah Takalar.  Ini ditunjang melalui ketersediaan energi terbarukan," imbuhnya.

Kamis, 5 April 2018 (Ytm/Er)