Gubernur Sulawesi Selatan Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.SI., MH, melakukan silaturahmi dengan beberapa tokoh masyarakat Tionghoa, di Rumah Jabatan Gubernur, Kamis (02/2/2017). Dalam pertemuan itu, Syahrul berjanji untuk mengendalikan kondisi ekonomi agar tetap kondusif.
Syahrul memaparkan, saat ini pertumbuhan ekonomi paling tinggi di dunia adalah Cina, disusul India, dan Korea Selatan, yang masing-masing berada di kisaran angka 6 persen. Sedangkan Indonesia, pertumbuhan ekonominya 5,2 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Sulsel 8,5 persen, tertinggi di Asia," kata Syahrul.
Ia menuturkan, dalam pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu, terungkap jika pertumbuhan ekonomi Sulsel tertinggi ketiga di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dipegang Sulawesi Tengah 12 persen dan Nusa Tenggara Barat 8,7 persen. Kemudian, Sulsel 8,5 persen. Namun, Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat tidak bisa dibandingkan dengan Sulsel, karena jumlah penduduk di Sulsel mencapai 10 juta jiwa.
"Sulawesi Tengah tinggi karena ada smelter, di NTB juga begitu. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi Sulsel tinggi karena dipacu oleh ekonomi rakyat dan sektor perdagangan," paparnya.
Syahrul mengajak masyarakat Tionghoa untuk ikut menjaga situasi yang ada saat ini. Jika secara nasional ekonomi bersoal, Sulsel akan tetap aman jika ada dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat Tionghoa.
"Setiap kali ada pertemuan dengan perbankan, saya selalu sampaikan bahwa sepanjang itu bisnis ril, bank wajib hukumnya memberikan support. Dari perbankan saya minta Rp 1 triliun untuk dikucurkan ke sektor pertanian, peternakan, hingga perikanan kelautan. Saya juga berusaha masuk ke bisnis makanan lebih banyak, sehingga mau makan apapun semua ada disini," terangnya.
Gubernur juga meminta agar masyarakat tidak terpengaruh dengan isu-isu yang berkembang di Jakarta, karena Sulsel harus tetap aman dan kondusif.
"Insyaallah ekonomi kita di tahun 2017 aman, saya akan gulirkan uang lebih banyak di desa. Jaga keamanan, persoalan ribut-ribut di Jakarta kita tidak usah bawa kesini," imbaunya.
Sementara, Ketua Dewan Pembina Yayasan Sosial Budi Luhur, Benny Phie, usai pertemuan dengan Gubernur Sulsel, mengungkapkan optimismenya terhadap kondisi ekonomi Sulsel. Ia juga yakin, tahun ini ekonomi Sulsel lebih baik dari sebelumnya.
"Saya yakin ekonomi Sulsel bisa lebih bagus lagi tahun ini setelah mendengar pemaparan Pak Gubernur," kata Benny Phie.
Tokoh masyarakat, Arwan Tjahyadi, menambahkan, pihaknya berharap pertemuan tersebut akan dilakukan lagi. Ia mengaku bersyukur karena pertumbuhan ekonomi Sulsel terus membaik bahkan melampaui nasional.
"Saya yakin dengan hasil kerja keras Pak Gubernur, ekonomi Sulsel akan terjaga dengan baik. Apalagi, pemerintah juga menjamin masalah keamanan," tuturnya.
Kamis, 02 Februari 2017 (Dw/Ht)