Gubernur Sulawesi Selatan secara resmi melepas ekspor perdana komoditi gurita, di PT Perikanan Nusantara, Jalan Sabutung, Makassar, Kamis (11/5).
Ekspor perdana dari Sulsel ini, merupakan hasil kerjasama antara PT Perikanan Nusantara dengan perusahaan asal Jepang, Ajirushi.
"Ini kita launching ekspor perdana gurita beku sebesar 30 ton. Kontrak dengan Ajirushi sampai 1000 ton per tahun," ungkap Dandi Anggi Gemilang, Direktur PT Perikanan Nusantara.
Sementara Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, ekspor perdana gurita beku ini merupakan langkah yang pasti dan akan menguntungkan kedua pihak. Apalagi Sulsel memiliki potensi besar pada sektor kelautan dan perikanan.
"Jepang juga memiliki teknologi research terbaik di sektor perikanan. Tinggal persoalan research untuk memaksimalkan potensi kita, dan saya pikir Jepang akan sangat membantu," ujar Syahrul.
Lebih lanjut, Gubernur Syahrul pun menyampaikan janjinya untuk melaporkan langsung aktifitas ekspor gurita ini kepada Presiden RI Joko Widodo.
Syahrul menegaskan, potensi kelautan dan perikanan yang cukup besar yang dimiliki Sulsel kedepan masih perlu terus dikelolah dengan baik. Sehingga kerjasama antara semua pihak, termasuk pemerintah bisa menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat.
Sekadar diketahui, total produksi perikanan Sulsel sepanjang tahun 2016 lalu mencapai 4,1 juta ton atau meningkat dari tahun sebelumnya yakni sebesar 3,5 juta ton.
Khusus budidaya komoditas rumput laut, menduduki peringkat pertama Nasional sebagai penghasil terbesar di Indonesia sebesar 3,5 juta ton. Komoditas unggulan lainnya dari budidaya udang sebesar 44 ribu ton lebih, bandeng sebesar 192 Ribu ton lebih.
Sedangkan total produksi hasil Perikanan Tangkap Sulawesi Selatan pada Tahun 2016 sebesar 304.103 ton dengan nilai produksi sebesar 6,4 triliun, dengan jumlah nelayan sebanyak 119.608 orang.
Kamis, 11 Mei 2017 (Ak/Na)