Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo membuka acara Pameran Ekspo Real Estate Indonesia (REI) 2018 di Mall Ratu Indah (MaRI) Makassar, Rabu (14/3/2018).
Gubernur membuka acara dengan melakukan pemukulan gendang. Dalam sambutannya menyebutkan rumah adalah surga bagi rakyat dan REI dibutuhkan untuk menghadirkan rumah tersebut."Rumahmu adalah surgamu, sepanjang ada kemampuan masyarakat, pasti REI makin dibutuhkan. Apalagi negara kita Indonesian dengan jumlah penduduk ke-empat terbesar dunia," kata Syahrul.
Sementara itu, Ketua DPD Real Estate Indonesia ( REI) Sulsel, M. Sadiq, dibawah kepemimpinan SYL, Sulsel berjalan dengan aman, investasi juga baik, termasuk disektor perumahan, serta yang tidak kalah pentingnya hadir regulasi yang baik mendukung bisnis.
"Hadir ruang berbisnis dengan tenang serta tidak kalah pentingnya hadir aturan-aturan yang mendukung bisnis," kata Sadiq.
Ekspo ke-23 REI ini sendiri akan dilaksanakan selama lima hari dan akan dilaksanakan sebanyak enam kali dalam setahun.
Sadiq menambahkan, di Sulsel sendiri masih dibutuhkan sekitar 334 ribu rumah, yang belum terpenuhi. Sedangkan target dari ekspo ini adalah Rp 100 miliar.
REI sendiri sebagai mitra pemerintah dalam menyediakan perumahan. Diharapkan, salah satunya adalah untuk mewujudkan dukungan terhadap program Sejuta Rumah yang telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia.
Salah satu yang bisa menunjang program ini di Sulawesi Selatan adalah sinergisitas para pemangku kepentingan.
Pemerintah sendiri telah memberikan banyak dukungan, terutama kemudahan bagi pengembang dalam pembangunan, khususnya perizinan. Salah satunga adalah Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2016 tentang Pembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
Kemudian ditindaklanjuti dengan surat edaran Gubernur Nomor 648/2090/Disekerpintam, perihak Percepatan Pembangunan Perumahan Masyatakat Berpenghasilan Rendah.
Kondisi perumahan Sulsel sendiri berdasarkan data RP3KP atau Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman) tahun 2017 sebesar 289.014 unit.
Adapun dalam pelaksanaan pembangunan perumahan dan permukiman dengan dua jenis layanan dasar, yaitu, dengan indikator, yang meliputi, sasaran dari rumah layak huni dan terjangkau, yaitu, ketersediaan cakupan rumah kayak huni dengan target indikator 100 persen pada tahun 2025. Cakupan layak huni dan terjangkau dengan target indikator 70 persen mencapai 2025.
Serta, lingkungan yang sehat dan aman yang didukung oleh Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) dengan target Indikator 100 pada tahun 2025.
Rabu, 14 Maret 2018 (Srf/Er)