Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo menerima Panitia Indonesia Water Waste EXPO dan Forum (IWWF) VII Tahun 2017 di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (22/8/2017).
Tujuan kedatangan panitia IWWF untuk mengundang Gubernur menghadiri kegiatan itu, yang akan digelar 6-9 September mendatang di Hotel Four Point by Sheraton Makassar.
Menurut panitia yang juga Ketua Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) Sulselbar, Hasanuddin Kamal menjelaskan untuk pertama kalinya IWWF akan digelar di luar Pulau Jawa. Berbagai kegiatan akan laksanakan sekaitan dengan even bertema "Water Revolution". Diantaranya simposium, pameran, seminar, workshop, serta forum regional.
Hasanuddin mengatakan, kegiatan ini mengangkat beberapa isu menarik. Diantaranya, pada forum regional yang diharapkan menjadi forum strategis bertujuan mendorong komitmen setiap daerah atau provinsi dalam pengelolaan air bersih.
"Forum itu rencananya akan dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, gubernur, serta stakeholder terkait air bersih. Forum ini rencananya juga akan dibuka oleh Wakil Presiden RI, HM. Jusuf Kalla," jelasnya.
Dia menjelaskan, setiap daerah memiliki keterbatasan sumber daya sehingga kesulitan dalam melayani masyarakat akan air bersih. Akibatnya, potensi konflik antar daerah dalam pemanfaatan air baku semakin meningkat. Untuk itu, perlu pendekatan pengelolaan air minum secara terpadu.
Air baku juga kadang menjadi masalah ketika terkait lintas daerah. Misalnya sungai yang melintas antar kabupaten.
"Isu-isu seperti itu nantinya akan dibahas dalam forum," ungkapnya.
Sementara alasan pemilihan Makassar sebagai tuan rumah karena dianggap kota ini cukup strategis menjadi lokasi pertemuan untuk membicarakan persoalan-persoalan strategis.
Gubenur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mendukung penuh terlaksananya kegiatan tersebut.
"Ini harus dilaksanakan sebaik mungkin, bahkan lebih baik dari pelaksanaan di Jawa. Air bersih jangan bersoal," harap Syahrul.
Dia juga mengatakan, air sangat erat kaitannya dengan kualitas hidup manusia terutama kesehatan dan aspek kehidupan lainnya.
"Apa gunanya tanam pohon, pasang lampu jalan, kalau air bersih tidak disediakan. Kita bicara dari hulu ke hilir, jangan pandang enteng, air bisa juga membuat orang jadi cantik atau jelek" seru Syahrul.
Dia juga berharap agar regulasi yang ada disosialisasikan sehingga tidak bersoal di lapangan. PDAM juga harus juga mengerti tentang sanitasi dan limbah daur ulang.
Selasa, 22 Agustus 2017 (Ytm/Er)