Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), H. Syahrul Yasin Limpo, meminta semua daerah dan para pengusaha memanfaatkan MoU terkait Forum Implementasi Pengembangan Pasar Ekspor/Komoditi Unggulan Sulsel di Pasar Dunia.
Acara yang dihadiri Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI, Arlinda beserta 18 atase PerdaganganIndonesia dari seluruh dunia dan 17 perwakilan `Indonesian Trade Promotion Center` (ITPC), digelar di Swiss-Bell Hotel Internasional Makassar, Jumat (24/2/2017).
Dalam kesempatan itu, Gubernur Syahrul mengatakan MoU ini adalah bagian dari komitmen yang sangat tepat dari Kementerian Perdagangan dalam upaya mengakselerasi ekspor komoditi unggulan Sulsel.
Gubernur dua periode ini pun tak lupa menyampaikan agar kesempatan langka ini betul-betul dimanfaatkan pemerintah daerah serta para pengusaha.
"Saya berharap forum ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dinas terkait dan pengusaha juga harus bisa melihat apa yang bisa dilakukan. Kalau perlu libatkan pihak lain seperti perbankan," ujar Syahrul.
Sementara itu, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Arlinda mengatakan, atase perdagangan dan perwakilan ITPC yang hadir dalam acara ini, akan menjadi agen bisnis Indonesia di luar negeri.
Menurutnya, atase ini bukan untuk mencari peluang pada sektor perdagangan, tetapi juga bisa menjadi utusan pada sektor investasi dan pariwisata.
"Kita harapkan ini bisa dimanfaatkan semua pihak, baik pengusaha, pemangku kepentingan, dinas dan para bupati serta wali kota untuk memperlihatkan potensi, sehingga bisa dicarikan pasar yang tepat," kata Arlinda.
Dalam forum ini, lanjut Aslinda, juga digelar pertemuan dengan atase perdagangan dan ITPC dengan berbagai stakeholder terkait di Sulsel.
Ia menegaskan, pertemuan itu merupakan bagian dari tindaklanjut perjanjian kerjasama pengembangan ekspor dan promosi produk unggulan Sulsel, yang ditandatangani Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bersama Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
Perjanjian tersebut, kata dia, merupakan salah satu upaya Kemendag meningkatkan ekspor non migas Indonesia, dengan mendorong sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemangku kepentingan bisnis di luar negeri, dan pengusaha dalam negeri.
Jumat, 24 Februari 2017 (Ak/Sr)