Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah (NA) dan sejumlah jajaran melakukan kunjungan kerja ke Negeri Matahari Terbit, Jepang, dan dijadwalkan akan berada di Indonesia pada 18 Desember mendatang.
Kunjungan ini dalam rangka menjajaki beberapa potensi dan kemungkinan kerja sama berbagai bidang, termasuk bidang peternakan serta kelautan dan perikanan.
Masalah perikanan juga tentang pengolahan garam dan cara budidaya ikan laut serta pelabuhan higienis.
"Selain komoditi peternakan juga kelautan dan perikanan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Abdul Azis, Rabu (12/12).
Kunjungan ini juga untuk melakukan survei awal bagaimana prospek antara kedua belah pihak, yang tidak menutup kemungkinan akan mendatangkan investor.
"Sekaitan dengan keberangkatan Pak Gubernur ke Jepang, kita akan bisa memikirkan investasi pada lahan tertidur di Sulsel. Misalnya seperti Seko dan Rampi (Luwu Utara), dimana kita lihat luasan lahan cukup besar dan ini sangat menjanjikan," sebutnya.
Lanjutnya, khususnya pada lahan-lahan tertidur seperti di Seko dan Rampi. Jumlah luasan lahan untuk Seko sendiri itu ada kurang lebih 23 ribu hektar dan Rampi kurang lebih 10 ribu hektar.
Azis menyampaiakan, upaya ini dalam rangka gerakan Pemprov Sulsel untuk mengoptimalkan lahan yang tertidur ini sebagai sumber ekonomi baru nantinya. Serta dalam rangka mendukung target Sulsel menjadi lumbung pangan daging.
"Selain memgembangkan peternakan rakyat juga membangun peternakan yang sekarang ini dengan memanfaatkan lahan yang menganggur," paparnya.
Sampai saat ini, disampaikan olehnya, sudah beberapa investor yang melirik Sulsel untuk membangun peternakan dan perusahaan peternakan di Sulsel. Selain Jepang, termasuk Brasil, Australia dan New Zealand.
Sedangkan potensi pengembangnya yang cocok dengan iklim Sulsel yang kita miliki, berdasarkan iklim adalah sapi potong dan sapi perah.
Selain itu, Abdul Azis menyampaikan rencana ke depan akan dibangun rumah potong hewan yang bersertifikasi halal dan bernomor register masyarakat veteriner, "Sehingga aspek kesehatan dan kehalalan bisa terjamin ke depan," pungkasnya.
Rabu, 13 Desember 2018 (Srf/Na)