Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo meresmikan pabrik Seafood, Processing and Trading milik PT. Nirvana Niaga Sejahtera Jl. Kima VI, Kawasan Industri Makassar, Rabu (28/3/2018).
Syahrul meresmikan pabrik yang memproduksi hasil laut dan makanan laut ini sekitar pukul 14.00 Wita.
Pabrik ini dibangun diatas lahan seluas 1.500 M2 dengan daya tampung 100 MT untuk cold storage dengan ekstra pendingin super freezer minus 45 derajat celcius.Gubernur dalam sambutannya mengatakan, peresmian ini adalah bentuk keseriusan semua elemen yang ada di Indonesia Timur untuk menghadirkan kesejahteraan.
"Bagian dari simbol keseriusan kita di timur (Indonesia) untuk mengatakan bahwa negeri ini memiliki kemampuan untuk mandiri," kata Syahrul.
Katanya, sumber daya laut Sulsel dan Indonesia melimpah termasuk di perikanan, bahkan tanpa batas jumlahnya, terdapat tuna dan sebagainya yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
Besarnya potensi perikanan dan kelautan di Sulsel menjadi tantangan baru dan memiliki peluang yang besar. Hal ini membuktikan Sulsel mampu lebih berkembang.
Ia menyampaikan bahwa pabrik ini akan dikembangkan kedepannya.
Ini sebagai bentuk untuk komitmen Indonesia, khususnya Sulsel untuk mampu memberikan makan kepada dunia, Indonesia dan Sulsel.
"Intinya di Sulsel menjadi sangat penting dan prioritas ekspor adalah menjadi pilihan-pilihan ekonomi kita. Dan ini memerlukan kemitraan dari berbagai pihak," sebutnya.
Syahrul sendiri menyampaikan di awal memimpin sepuluh tahun lalu produksi perikanan mencapai perikanan Rp 6 triliun menjadi Rp 16,5 triliun.
Sementara itu, CEO PT. Nirvana Niaga Sejahtera, Ady Samad mengatakan, produk ini diproduksi dalam bentuk potongan atau irisan (slice) tuna. Ia meminta Gubernur untuk mencicipi langsung.
"Alhamdulillah nilainya A (kualitas), di dalam nanti bisa dicicipi langsung. Jangan khawatir semua sudah steril dan siap disantap," sebutnya.
Direktur PT KIMA, Abdul Muis, mengatakan bahwa di KIMA yang diharapkan adalah hadirnya pengusaha berinvestasi, yang bukan hanya menyediakan bahan baku tetapi mampu memproduksi.
Ia juga mengatakan, investasi di Sulsel, khususnya di Makassar semakin mudah. Apalagi, ada pihak perbankan yang bisa membantu dan KIMA siap menfasilitasi.
"Kima kedepan akan punya kawasan baru di Maros. Kami cukup hati-hati persoalan alas hak, dan itu salah satu kendalanya. Tapi kedepan sudah mulai pembebasan, setelah alas hak kita pastikan clear and clear," katanya.
Usai meresmikan, Syahrul bersama rombongan kemudian menyaksikan proses produksi yang ada di pabrik tersebut.
Rabu, 28 Maret 2018 (Srf/Na)