Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo menghadiri hari jadi ke-757 Kabupaten Soppeng yang dipusatkan di Waduk Ompo, Jumat (23/3/2018).

Di Bumi La Temmamala ini, sebelum menghadiri acara, Syahrul terlebih dahulu melakukan shalat Jum'at di Masjid Raya Baiturrahman, Takalala.

Gubernur menilai dibawah kepemimpinan Bupati Kaswadi Razak dan Supriansa berhasil memacu kabupaten kalong ini lebih baik.

"Yakin saya, dengan melihat masjid diperbaiki, taman-taman dalam kota, saya sudah melihat ini tanda-tanda yang baik, dan ini yang harus dijaga. Saya melihat jalan, walaupun musim hujan bersih tuh, alhamdullilah," kata Syahrul.

Beberapa hal yang dilakukan dua pemimpin daerah ini diantaranya, dua bangunan baru di jantung kota, yakni Taman Kalong dan Tugu Latemammala yang memiliki air mancur, serta ikon kota Soppeng yakni Villa Yuliana juga sudah direnovasi dengan memiliki taman yang indah.

Syahrul juga menilai Puang Dulli, sapaan akrab Kaswadi bagi masyarakat Soppeng adalah bupati yang sangat aktif untuk memajukan kabupaten yang dipimpinnya.

"Saya syukur bupatinya Soppeng orang paling gelisah di dunia," sebut Syahrul.

Bagi Gubernur, Soppeng sejak dulu adalah daerah yang bagus, diwarisi dengan sejarah yang gemilang dan budaya yang luar biasa.

Sementara itu, Kaswadi menyampaikan, rasa terima kasihnya pada Syahrul, atas sumbangsih yang telah diberikan.

"Terima kasih setinggi-tingginya kepada Bapak Gubernur yang memberikan sumbangsihnya untuk Kabupaten Soppeng. Dan khususnya untuk masyakat Soppeng, dimana selama beliau memimpin banyak putra daerah Soppeng yang mendampingi dan alhamdullilah berhasil membawa Sulsel menjadi kebanggaan republik ini," sebut Kaswadi.

Ia menyampaiaka, kinerja ekonomi meningkat signifikan dimana pada tahun 2017 pertumbuhan ekonomi mencapai 8,60 persen, Selama dua tahun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Soppeng meningkat sebanyak 3,5 persen. Selain itu laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Soppeng lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi provinsi Sulawesi Selatan yang sebesar 7,46 persen dan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,01 persen.

Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Soppeng pada tahun 2017 sebesar 8,29 persen, selain itu juga Kabupaten Soppeng termasuk Lima Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang berhasil menurunkan angka kemiskinannya. Ini juga berdampak pada menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Soppeng pada tahun 2017 sebesar 2,71 persen.

Pendapatan perkapita yang merupakan salah satu tolak ukur peningkatan kesejahteraan masyarakat menunjukkan peningkatan signifikan dimana pendapatan perkapita pada tahun 2016 sebesar Rp 35,07 juta meningkat dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 30,26 juta.

Untuk angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2016 sebesar 65,95 Poin. Angka Gini Ratio pada tahun 2016 sebesar 0,398 persen. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pemerataan distribusi pendapatan dan kesejahteraan di Kabupaten Soppeng.

Produksi Padi pada tahun 2017 sebesar 309.816 ton atau mengalami peningkatan sebesar 10,29 persen. Jumlah produksi yang cukup tinggi ini tentunya dipengaruhi oleh Produktivitas Padi pada tahun 2017 yang mencapai 5,82 ton Ha. Peningkatan ini dipicu adanya intervensi kebijakan dalam hal ketersediaan dan distribusi pupuk, ketersedian bibit unggul, adanya cetak sawah baru, dan pembangunan infrastruktur pertanian.

Komoditi tanaman pangan jagung pada tahun 2017 sebesar 84.759 ton dan jumlah produksi kedelai pada tahun 2017 sebesar 1.319 ton.

Sementara itu, penghargaan yang telah diraih Soppeng dari tahun 2016-2017, diantaranya, Penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2016 oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonesia. Penghargaan Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) Tahun 2017 oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.

Jumat, 23 Maret 2018 (Srf/Er)