Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo yang hadir di puncak Peringatan Hari Jadi ke-58 Kota Parepare dijemput oleh penari sarung atau tarian tradisonal Mallipa di Kebun Raya Jompie, Kelurahan Bukit Harapan, Kecamatan Soreang,  Kota Pare-pare, Selasa (13/2/2018).

Sebanyak 58 penari dari sanggar binaan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (KOP) Kota Parepare, menyambut Syahrjl yang didampingi Wali Kota Parepare, Taufan Pawe. Tarian ini ditampilkan mulai dari gerbang saat Syahrul turun dari mobil hingga duduk di tempat acara.

Sarung atau lipa adalah bagian dari kehidupan masyarakat Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja. Lipa bukan saja merupakan busana tradisional masyarakat dalam berbagai acara adat. Sarung juga dipakai sebagai pelengkap ibadah, kerja, tidur, dan tetapi bermakna sebagai kekayaan.

"Tari Mallipa atau lipa tidak bisa dipisahkan dari aktivitas masyarakat Sulawesi Selatan. Khususnya daerah Bugis, sebagai pelengkap utama, termasuk sebagai penghasil sarung sutera. Ini dituangkan dalam gerakan tari," sebut pemandu acara menyambut Gubernur Sulsel dan Walikota Pare-pare. 

Para penari tampil cantik dan memukau dengan baju adat Bugis dengan beragam warna, seperti hijau, jingga, merah muda, biru, dan hitam, beserta sarung dengan beragam motif dimainkan dengan gerakan lembut nan indah mengikuti irama musik.

Selasa, 13 Februari 2018 (Srf/Na)