Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Husain Syam menegaskan, siap memberikan kualitas alumni terbaik UNM untuk mengawal dunia pendidikan di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Halnini diungkapkan Husain Syam saat memberikan sambutan dalam acara Dies Natalis UNM yang ke-58 tahun, di Ruang Phinisi Kampus UNM, Rabu (31/7/2019).
Prof. Husain Syam mengaku, diumur yang memasuki 58 tahun, UNM ini tentunya sudah memiliki potensi dan SDM yang mumpuni dalam mengawal kebutuhan Pemprov Sulsel dalam dunia pendidikan.
"Jangan yang menjadi kepala dinas itu dari insinyur yang begitu, tapi kita harus memang dari pendidikan, kalau alumni pendidikan ada di UNM," ungkapnya.
Pada kesempatan itu juga Prof. Husain Syam menyampaikan tekad kuat keinginan UNM Makassar untuk membangun dunia pendidikan melalui Dinas Pendidikan Pemprov Sulsel.
"Kalau Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memberikan kita kesempatan untuk memimpin Dinas Pendidikan, maka kami akan memberikan kualitas terbaik untuk pemerintah provinsi," pungkas Rektor UNM Makassar dari Fakultas Teknik UNM itu.
Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. H. M. Nurdin Abdullah dalam sambutannya mengaku, semua kampus harus didukung oleh pemerintah.
"Kita harus mendukung UNM untuk menuju kampus yang bisa menyediakan berbagai kebutuhan untuk dunia pendidikan," kata guru besar Unhas Makassar itu.
Pada kesempatan itu juga Gubernur meminta UNM agar mengelola pendidikan di Sulsel lewat Dinas Pendidikan.
"Kita minta UNM untuk mengelola pendidikan. Pak Rektor tolong kita siapkan orang terbaik," pintanya.
Pada kesempatan itu juga Prof. Nurdin Abdullah menyampaikan bahwa tahun 2020 mendatang tidak ada lagi siswa dan siswi dari Sulsel yang ikut Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang meminjam komputer dari orang tua murid dan guru.
"2020 tidak ada lagi anak-anak yang akan pinjam laptop. Tidak ada lagi anak-anak kita dari kepulauan yang ke kota untuk ujian," katanya.
Yang lebih penting lagi, Sulsel selama ini belum memasuki 100 terbaik di pendidikan tingkat SMA. "Ini adalah ujian berat kita harus masuk sekolah 100 terbaik Indonesia. Sulsel itu tidak masuk pak," pungkasnya.
Rabu, 31 Juli 2019 (Srf/Na)