Gubernur Provinsi Sulsel, Nurdin Abdullah mengikuti peringatan Dies Natalis ke-25 Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin (Unhas) Sabtu (30/1).
Gubernur Sulsel mengatakan Provinsi Sulawesi Selatan memiliki 24 kabupaten/kota dan memiliki 332 pulau serta 75 persen wilayahnya merupakan wilayah pesisir dan laut.
"Dari 24 Kabupaten dan kota di Sulsel hanya 5 kabupaten yang tidak berbatasan dengan pesisir. Dengan garis pantai sekitar 1.937 Km dan luas perairan 266.877 Km/m2. Ini cukup memadai untuk kita kelola dan memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,"ungkapnya.
Ia menyebutkan peran civitas akademika Unhas sangat penting, seperti melakukan riset sesuai dengan kebutuhan yang ada.
"Peran civitas akademika Unhas sangat penting, seperti melakukan riset sesuai dengan kebutuhan yang ada, memanfaatkan kecerdasan buatan yang terintegrasi menuju hilirisasi industri perikanan. Dan alumni FIKP dapat mengaplikasikan ilmunya yang diperoleh selama pendidikan."sebutnya.
Nurdin Abdullah juga berharap agar FIKP Unhas terus tumbuh dan berkembang, mendidik anak-anak bangsa dan membangun masa depan Indonesia dengan karya, kreativitas dan inovasi serta dengan semangat kemajuan dan kebersamaan.
"25 tahun sebuah usia cukup dewasa dan mapan sebagai modal untuk meraih harapan lebih baik untuk mencapai dan menjadi FIKP terkemuka di Indonesia."pungkasnya.
Orangmnomor satu di Sulsel ini mengajak civitas akademika untuk lebih berkontribusi terhadap daya saing sumber daya manusia di Sulsel
"Saya mengajak civitas akademika untuk lebih berkontribusi terhadap daya saing sumber daya manusia di Sulsel khususnya dan Indonesia pada umunya dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,"tutupnya.
Sementara itu, Rektor Unhas, Dwia Aries Tina Pulubuhu mengapresiasi keterlibatan alumni FIKP yang berperan untuk kolaborasi seluruh lini dalam kerangka pentahelix. Unhas memiliki visi untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi yang mengembangkan Benua Maritim Indonesia yang mewarnai seluruh disiplin ilmu.
"Unhas mendeklarasikan diri selain sebagai research university, juga sebagai humaniversity. Prinsip ini menedepankan keadilan, mengingat angka kemiskinan masih tinggi dan terbanyak pada masyarakat pesisir."ungkapnya.
Ia menyebutkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki Unhas untuk berperang dalam pembangunan dan mengentaskan kemiskinan.
“Kita memiliki tanggung jawab mengentaskan kemiskinan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dapat memanfaatkan sumber daya yang kami miliki untuk berperan dalam pembangunan di Sulawesi Selatan,"sebutnya.
Lebih jauh ia menambahkan Unhas telah membuka kelas-kelas vokasi termasuk untuk sektor kelautan dan perikanan.
"Unhas kini membuka kelas-kelas vokasi, termasuk untuk sektor kelautan dan perikanan. Saat ini sudah jalan di Kabupaten Barru dengan kelas vokasi wisata bahari. Dalam waktu dekat, kami juga akan kerja sama dengan Kabupaten Selayar,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Rektor Unhas mengapresiasi atas capaian FKIP Unhas, disertai harapan agar pada usia yang ke-25 tahun ini, FIKP dapat berperan strategis dalam pembangunan kelautan dan perikanan untuk mendukung pembangunan nasional dan internasional.
“Peran FIKP ke depan akan semakin strategis. Apalagi pada tataran global, Sustainable Development Goals atau SDGs menetapkan pada tujuan ke-14 untuk memperhatikan ekosistem laut. FIKP akan berperan penting dalam konteks ini,”tutupnya.
Momentum Dies Natalis ke-25 Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan tahun ini mengambil tema sentral “Penyatupaduan ALumni FIKP Unhas untuk Kemajuan Kelautan dan Perikanan Indonesia”.
Sabtu, 30 Januari 2021