Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo berbagi strategi keberhasilan pertanian Sulsel sehingga menjadi lumbung pangan nasional pada Musyawarah Nasional (Munas) Institut Pertanian Bogor (IPB) di Intenational Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu pagi (16/12/2017).

Syahrul diundang karena dianggap mampu membawa pertanian Sulsel berhasil dan sebagai gubernur yang peduli pertanian.

Salah satu faktor keberhasilan pertanian di Sulsel dikatakan olehnya, karena melibatkan petani dan kerjasama dengan TNI-Polri.

"Pelibatan kelompok-kelompok tani sangat penting, riset sangat penting dan permodalan sangat penting. Selain itu, kerjasama dengan integrasi stakeholder selama tujuh tahun mendukung hal tersebut," kata Syahrul Yasin Limpo.

Integrasi yang dilakukan dengan stakeholder antara Pemprov Sulsel, pemkab/pemkot, TNI/Polri, asosiasi, pengusaha dan masyarakat.

Dia menjelaskan, untuk komoditi pangan Sulsel pada tahun 2016, jumlah produksi beras sebesar 5,7 juta ton, sebagai peringkat kedua nasional, jagung sebesar 2,1 juta ton sebagai ketiga terbesar nasional.

"Model kerjasama ini yang menjadi percontohan nasional dan menjadi program nasional," sebutnya.

Syahrul mengatakan, untuk kebijakan pangan, Sulsel selalu memikirkan kepentingan nasional, tetapi tetap memperhatikan kebutuhan lokal masyarakat Sulsel.

Selain Syahrul, juga hadir sebagai keynote speaker (pembicara utama) Menteri Koordintor Perekonomian RI, Darmin Nasution, pembicara lainnya, pengamat ekonomi, Aviliani, pakar dan praktisi keuangan, Roy Sembel dan petani inovatif, Gunung Sutopo.

Lokakarya Nasional yang merupakan bagian dari rangkaian Munas IPB kelima itu, mengangkat tema "Peran Strategi Alumni IPB dalam Pembangunan Pertanian Indonesia yang Berdaulat".

Sabtu, 16 Desember 2017(Srf/Er)