Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo memimpin high level meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Rapat Pimpinan lantai 2, Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (26/5/2017).

Agenda itu dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang, bupati/walikota se-Sulsel dan TPID yang dikoordinatori oleh Sekretaris Provinsi Sulsel,  Abdul Latif. 

High level meeting ini digelar dalam rangka pengendalian inflasi daerah dan harga kebutuhan pokok selama Ramadan dan jelang Lebaran Idul Fitri

Gubernur menegaskan, hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi Sulsel dalam status sangat baik.

"Ekonomi Sulsel berada dalam zona hijau, ekonomi kita dalam kondisi sangat baik, hal tersebut diungkapkan oleh Sri Muliani," kata . SYL.Orang nomor satu di Sulsel itu mengemukakan, perputaran uang paling akseleratif di Indonesia ada di Sulsel. 

Nilai tukar petani diatas 111 berarti kalau petani tanam 10 juta maka hasilnya akan naik 111 persen. Angka pengangguran menurun dan lapangan kerja terbuka lebar. 

Data terkait pengangguran Sulsel hingga Februari tahun ini sebesar 4,77 persen. Lebih rendah dari nasional 5,33 persen

Syahrul juga mengklaim, selama sembilan tahun, Sulsel tidak pernah kekurangan gas.

"Jadi, kondisi ekonomi Sulsel sejauh ini sangat baik," ungkapnya. 

Dia meminta kepada seluruh bupati/walikota melalui dinas terkait untuk membuat desk pengendalian harga kebutuhan pokok sekaligus menjadi tim pemantau pasokan sembako untuk masyarakat. 

"Pulang dari sini, setiap kepala dinas daerah wajib membuat desk agar diketahui kebutuhan masyarakat. Jika ada persoalan ditemukan di lapangan, segera laporkan untuk diselesaikan secepatnya," pungkas Syahrul. 

Dia menambahkan, jika ditemukan kontraksi terhadap harga kebutuhan pokok diatas 10 persen, TPID akan turun melakukan pengendalian.

Jumat, 26 Mei 2017 (Ytm/Sr)