Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menegaskan akan mengembangkan Bandara Arung Palakka Kabupaten Bone dengan memperbaiki akses jalan masuk. Sedangkan pemerintah pusat akan memperpanjang runway dari 1.200 meter menjadi 1.600-1.700 meter, bahkan didorong hingga 2.100 meter sehingga bisa didarati pesawat Boeing.

Hal ini disampaikan Gubernur Sulsel saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bone dengan menggunakan helikopter dari Makassar dan mendarat di bandara yang dulunya bernama Bandara Mappalo Ulaweng. Minggu (14/2).

Nurdin Abdullah mengaku sedang merancang Sulsel terkoneksi dengan baik termasuk Bandara di Bone, yang termasuk paling potensial.

"Kami ini lagi merancang Sulsel terkoneksi termasuk Bandara Bone, ini sebenarnya bandara yang paling potensial. Kalau kita lihat dari segi lokasi, diantara seluruh bandara yang ada, Bone ini bisa kita jadikan hub,"ungkapnya.

Bandara ini dikonektivitaskan dengan bandara di Makassar, Selayar, Bira, Bua, Masamba dan Toraja.

"Kalau ini sudah terkoneksi semua, kita ingin Bone ini akan terhubung ke Palu, ke Kalimantan, karena memang Bone ini strategis sekali, apalagi perpanjangan runway tidak sulit. Jadi sekarang bandara ini sudah 60 hektare, kalau memang dibutuhkan perluasan lagi, Insya Allah kita bisa bantu,"jelasnya.

Orang nomor satu di Sulsel ini akan meminta Kementerian Perhubungan agar run-way diperpanjang hingga 2.100 meter.

"Kalau bisa 2.100 meter, Sehingga pesawat Boeing sudah bisa masuk disini dengan daya tampung penumpang yang lebih banyak,"pungkasnya.

Dengan demikian, juga akan dibangun kembali terminal.Termasuk subsidi tiket yang nantinya bisa diberikan di bandara ini.

"Sejauh ini subsidi tiket diberikan untuk beberapa penerbangan di Sulsel, termasuk nantinya di Arung Palakka."tutupnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bone, Andi Hidayat Pananrangi menyampaikan, bandara ini bisa menjadi bandara penyangga untuk Bandara Sultan Hasanuddin serta kabupaten terdekat. 

"Bandara bisa menjadi bandara penyangga karena kepadatan yang bisa dialihkan ke Bandara Arung Pallaka. Serta untuk kabupaten penyangga yang lebih dekat. Seperti Sinjai, Soppeng dan Wajo. Masyarakat Bone dan masyarakat kabupaten sekitar itu banyak melakukan usaha ekonomi di luar Sulawesi. Seperti ke Kalimantan, Jawa, Maluku dan Papua sehingga  memudahkan akses mereka,"ucapnya.

Dari aspek wisata, beberapa destinasi wisata yang ada di Bone juga dapat lebih mudah dinikmati wisatawan dengan hadirnya bandara ini.

"Wisata tercover, baik yang ada di Kabupaten Bone ataupun di kabupaten terdekat. Jadi itu yang menjadi dasar pemikiran beliau," pungkasnya.

Hal penting lainnya lagi pada peningkatan sumber daya pendapatan kabupaten. Kemudian dari segi historisnya, bandara ini adalah cendera mata putra asli Bone, yakni mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla.

"Waktu menjadi wakil Presiden di periode Pak SBY. Itu cenderemata beliau dengan ukuran teknis maupun ukuran ekonominya bahwa Bone ini memang bersyarat ada bandara,"tutupnya.

Diketahui Bandara Arung Palakka yang terletak di Desa Mappalo Ulaweng, Kecamatan Awangpone, mulai dibangun secara bertahap pada tahun 2007, dan baru beroperasi tahun 2013.

Bandara ini diharapkan menjadi gerbang utama transportasi udara bagi empat kabupaten di sekitarnya. Yaitu Bone, Soppeng, Wajo, dan Sinjai. Bandara ini sempat difungsikan, namun terhenti pelayanan penerbangan komersialnya sejak empat tahun lalu.

Minggu, 14 Februari 2021