Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo-1 di Desa Lengke-lengkese, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Rabu (4/4/2018).
PLTB Tolo-1 ini akan menjadi pembangkit listrik tenaga angin/bayu terbesar kedua di Sulsel setelah PLTB Sidrap. PLTB Sidrap sendiri merupakan PLTB terbesar di Indonesia.Berdasarkan data yang dikutip dari keterangan resmi di website Kementerian Energi dan Sumber Daya Energi (ESDM), Selasa (26/2) lalu.
Pekerjaan PLTB dengan ini dengan investasi sebesar USD 160,7 juta, PLTB Tolo-I ini akan dipasang 20 turbin angin dengan masing-masing kapasitas 3,6 Megawatt (MW), sehingga total kapasitas pembangkit mencapai 72 MW. Tak kurang dari 60 baling-baling akan dikirim ke lokasi proyek hingga akhir April 2018, Model turbin yang dipasang di PLTB ini memakai jenis Siemens DD On-Shore 3,6 WTG dimana 2 unit transformator Siemens selesai dipasang dengan kapasitas masing-masing 45 MVA.
Nantinya, pembangkit berbasis angin tersebut akan terkoneksi dengan jaringan transmisi sebesar 150 KV. Sebanyak 4 dari 10 tower transmisi 150 KV telah selesai dibangun, yang akan terinterkoneksi melalui Gardu Induk Jeneponto.
Energi listrik PLTB Tolo-I dihasilkan dari kecepatan angin sebesar 6 m/s yang merupakan potensi angin cukup besar untuk dikembangkan secara komersial.
Penandatangan jual-beli atau Power Purchase Agreement (PPA) diteken oleh Perusahaan Listrik Negara bersama PT. Energi Bayu Jeneponto sejak tanggal 14 November 2016 dengan harga jual listrik 10,89 USD cent/kWh.
Berdasarkan PPA tersebut, proyek akan selesai dan Commercial Operation Date (COD) pada 14 November 2019. Hadirnya PLTB Tolo-I Jeneponto akan melengkapi keberadaan PLTB Sidrap untuk meningkatkan kontribusi energi berbasis angin di Indonesia, disamping semakin meningkatkan kehandalan kelistrikan di Sulawesi Selatan, yang saat ini rasio elektrifikasinya telah mencapai 99,12 persen.
Rabu, 4 April 2018 (Srf/Na)