Perkembangan ekonomi dewasa ini diwarnai persaingan yang semakin ketat. Krisis ekonomi dunia belum surut dan masih akan berlangsung. Persoalan itu, menurut Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, harus diwaspadai semua pihak, terutama aparat pemerintah baik di pusat maupun daerah. Sebagai pembina industri, stakeholder terkait, terutama dinas perindustrian baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dituntut mengamankan pembangunan industri agar tidak terkena dampak serius dari kondisi ekonomi global.

"Kita harus berupaya terus berinovasi dan mengembangkan industri kecil dan menengah (ikm), " kata Syahrul dalam Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2017 serta Penyusunan Program Pengembangan Industri Kecil Menengah 2018 di Hotel Sahid Makassar, Senin (20/3/2017).

Orang nomor satu itu melanjutkan, industrialisasi komoditas andalan utama Sulsel, dinilai menjadi kunci utama pertumbuhan ekonomi Sulsel masa depan. Itu menjadi tantangan utama untuk bisa memanfaatkan era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Pemberdayaan komoditas unggulan dan industrialisasi berbasis sumber daya lokal menjadi salah satu strategi yang bisa diimplementasikan Sulsel dalam menghadapi MEA.

"Pemda juga diharapkan bisa mengambil peran dengan menyiapkan infrastruktur dan peraturan kebijakan yang mendorong tumbuhnya sektor industri di daerahnya masing-masing dan bersinergi dengan Pemprov Sulsel, " ungkapnya.

Dia menekankan, peran pemprov dan pemkab/pemkot dalam pengembangan industri di daerah menjadi sangat penting seperti diamanatkan pada Pasal 10 dan 11 UU No. 3 Tahun 2014 tentang perindustrian.
Syahrul berharap kordinasi intensif antara Kementerian Perindustrian dengan Dinas Perindustrian Provinsi dan kabupaten/kota dibutuhkan  karena terkait dengan upaya penetapan kebijakan dan pengembangan industri kecil serta menengah (IKM).

Kepala Dinas Perindustrian Sulsel, Ahmadi Akil mengemukakan pemberdayaan industri kecil dan menengah diarahkan memiliki tujuan jangka menengah guna mewujudkan industri yang berdaya saing, berperan signifikan dalam penguatan struktur industri nasional, pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja, serta menghasilkan barang/jasa industri untuk keperluan ekspor.

Sektor industri, lanjut Ahmadi, sebagai penggerak ekonomi telah memberikan sumbangsih yang amat besar dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat.

Dia berharap melalui rakor antara kepala dinas perindustrian se kabupaten/kota yang digelar itu, tercipta sinergitas yang mampu mencapai target dan sasaran yang ditetapkan.

Senin, 20 Maret 2017 (Srf/Er)