Makassar, sulselprov.go.id - Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Muhammad Arsjad, menghadiri Upacara Pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulsel, di Ruang Serbaguna Baruga Phinisi Kantor BI Perwakilan Sulsel, Selasa, 23 Januari 2024.
Pengukuhan Rizki Ernadi Wimanda sebagai Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulsel oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo ditandai dengan penyerahan Petikan Keputusan Gubernur BI.
Kegiatan ini menjadi rangkaian dari Pelantikan dan Sertijab yang telah dilakukan pada 15 Desember 2023 di Jakarta.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan yang terus bersinergi dalam mendorong peningkatan perekonomian, khususnya dalam menjaga stabilitas ekonomi. Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Causa Iman Karana selama ini telah bergandengan tangan untuk bersama-sama memperbaiki kondisi ekonomi Sulsel, dan juga kami ucapkan selamat datang kepada Bapak Rizki Ernadi Wimanda, semoga kedepannya kita semakin memperkuat komitmen dan bersinergi membangun perekonomian di Sulsel," ujarnya.
Arsjad mengaku, sinergitas yang begitu baik telah berlangsung selama ini antara Pemerintah Provinsi Sulsel dan BI Perwakilan Sulsel. "Diharapkan dapat terus dilanjutkan. Sinergitas yang baik ini terbukti dengan kerjasama Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota beserta Stakeholder dalam mengendalikan inflasi di Provinsi Sulsel," katanya.
Selain upaya pengendalian inflasi, kata dia, Pemerintah Provinsi Sulsel bersama BI Perwakilan Sulsel senantiasa bersinergi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut melalui pengembangan investasi melalui Forum Percepatan Investasi, Perindustrian,
Perdagangan dan Pariwisata Sulawesi Selatan (Pinisi Sultan).
"Provinsi Sulawesi Selatan terus melakukan berbagai program-program yang dapat memberikan dampak kesejahteraan kepada masyarakat. Diantaranya adalah program diversifikasi pangan secara massif dan berkelanjutan khususnya pada tiga sektor potensial yakni pertanian, perikanan dan peternakan," tuturnya.
Di sektor pertanian/perkebunan, lanjut dia, fokus pada Gerakan Budidaya Pisang Cavendish, dengan memanfaatkan lahan tidur. Pisang ini adalah komoditas ekspor dan bahan baku industri.
"Target kami adalah menghasilkan 1 miliar pohon pisang dalam dua-tiga tahun kedepan, di lahan seluas 500 ribu hektar. Harapan kita, Sulsel tidak hanya dikenal sebagai lumbung pangan, tapi Sulsel juga akan menjadi produsen pisang terbesar di Indonesia dan bahkan di dunia, mengungguli Kota Davao di Filipina," ungkapnya.
Budidaya lainnya di bidang hortikultura yang sedang dioptimalkan oleh Pemprov Sulsel adalah buah sukun dan nangka madu. Kemudian di sektor perikanan/kelautan, Pemprov Sulsel akan membangun 100 ribu rumpon/rumah ikan di perairan kita agar nelayan nantinya tidak perlu jauh-jauh menangkap ikan. Nelayan kita bisa menghemat BBM.
"Kita juga akan menyiapkan benih ikan nila yang akan kami bagikan kepada daerah secara gratis," imbuhnya.
Di sektor peternakan, akan mengembangkan inseminasi buatan untuk sapi, kerbau, kuda, dan kambing sebagai cara untuk meningkatkan kualitas genetik dan produktivitas ternak. Yang diharapkan bisa meningkatkan populasi dan kesehatan ternak di Sulsel, serta memberikan pendapatan tambahan kepada para peternak.
"Semua upaya ini tak lain untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang bermuara pada pengentasan kemiskinan, pengentasan stunting, pengendalian inflasi, dan menjaga ketahanan serta kedaulatan pangan yang saat ini sedang menjadi fokus Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan," terangnya.
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, pentingnya seorang pemimpin memiliki tiga hal, yakni kinerja, kompetensi, dan karakter kepemimpinan. Ia pun menitipkan lima pesan yang penting kepada Kepala BI Perwakilan Sulsel. Pertama, kendalikan harga, inflasi, dengan sinergi bersama Pemerintah. Kedua, bantu Pemerintah Daerah memacu ekonomi sesuai karakteristik daerah, kembangkan UMKM, pariwisata.
Selanjutnya, sukseskan digitalisasi transaksi keuangan. "Pastikan uang rupiah itu layak, termasuk wilayah yang paling terluar dan terjauh. Terakhir, bangun kelembagaan," pungkasnya.
Turut hadir Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Amir Uskara; Konsulat Jenderal Australia di Makassar, Mr. Todd Dias; Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari; Ketua Komisi C DPRD Sulsel, Januar Jauri Dharwis; para Pimpinan Forkopimda Sulsel; Rektor Unhas; Kepala Perwakilan BI Sulsel yang Lama, Causa Iman Karana; Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemprov Sulsel; serta para Pimpinan Instansi Vertikal, BUMN/BUMD, dan Perbankan.