Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) akan dipusatkan di Makassar, 10 Agustus mendatang. Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristek Dikti, Jumain Appe, menyampaikan hal tersebut saat bertemu Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, di Ruang Kerja Gubernur, Kamis (19/1/2017).Jumain mengatakan, Hakteknas selalu diperingati setiap tahun. Penetapan Hakteknas berawal pada tahun 1995, saat peluncuran pesawat N2 50 oleh PT IPTN yang dikembangkan putra putri Indonesia, yang dipimpin oleh BJ Habibie. Saat itu, Indonesia sudah dianggap bisa mengembangkan teknologi dengan kemampuan sendiri.

"Ini harus dilanjutkan dengan memberikan motivasi kepada putra-putri kita, karena teknologi menjadi penggerak utama menjadi negara maju yang bisa bersaing dengan negara lainnya. Kita akan bangkitkan lagi, tidak hanya di pusat tapi juga di daerah," kata Jumain.

Ia menuturkan, tahun lalu peringatan Hakteknas dipusatkan di Solo. Tahun ini, akan diselenggarakan di Makassar, mengingat Makassar menjadi salah satu daerah yang memiliki potensi cukup besar. Baik itu pertanian, perikanan, perkebunan, pertambangan, pariwisata dan lain-lain, yang belum optimal dan harus dikembangkan untuk membangun ekonomi yang berbasis pada iptek.

"Yang dipamerkan nanti ada aspek maritim, dari segi pertahanan dan keamanan, hasil produksi dalam negeri seperti kapal cepat, amfibi, panser ampifi, kapal nelayan yang canggih ada GPS yang bisa melihat ikan itu ada di mana, nelayan langsung mengambil. Kita akan memamerkan hasil laut, rumput laut, garam dan ikan, keramba jaring apung, kapal rakyat yang selama ini dikembangkan oleh leluhur kita, yang masih berjalan terus dengan peningkatan teknologi sehingga hasilnya lebih baik. Seperti yang hanya pakai layar dulu, kita kombinasikan dengan mesin," bebernya.

Jumain menambahkan, peringatan Hakteknas setiap tahunnya selalu dihadiri Presiden RI. Ia berharap, tahun inipun demikian, termasuk mengharapkan kehadiran BJ Habibie sebagai Bapak Teknologi.

Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, pada prinsipnya kegiatan seperti itu bisa diselenggarakan di Makassar, selain Jakarta, Bali, dan Surabaya. Ia berharap, seluruh aktifitas nasional bisa diselenggarakan di Makassar, dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di Center Point of Indonesia.

"Kami minta itu kegiatan di laksanakan di lapangan dan terbuka. Kami juga sepakat, tematik yang diusung soal maritim," kata Syahrul.

Menurutnya, segala potensi yang ada bisa dimaksimalkan dengan riset dan teknologi. Di Sulsel, ada program modernisasi pertanian, potensi sumber daya laut, potensi hutan untuk industri, dan lainnya.

"Saya berharap bukan hanya seremonial saja, tapi ada teknologi yang bisa dilihat dan diterapkan, sebagai visioner kedepan. Bahkan ada penamaan baru bagi temuan teknologi. Jangan buat setengah-setengah, apalagi Presiden yang akan membuka acara ini," tegasnya.

Kamis, 19 Januari 2017 (Dw/Er)