Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH.,M.Si.,M.H menjadi Inspektur Upacara pada peringatan Hari Kesadaran Nasional di SMAN 1 Makassar, Senin (18/1/2016).
Pada kesempatan ini, Syahrul mengimbau para guru tidak hanya mengajar, melainkan juga mendidik. Menurutnya, kalau mengajar hanyalah sebuah transfer knowledge, tetapi mendidik akan ikut menjadikan hati nurani siswa menjadi baik.
"Tataplah matanya anak-anak, pegang tangannya, dan bisikkan dia dengan hati yang tulus," ucapnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, guru tidak boleh tertinggal dari kemajuan yang ada, khususnya pemahaman mengenai gadget. Menurutnya, training dan asistensi menjadi sangat penting. Asistensi pemahaman terhadap gadget.
"Cara-cara kemarin harus di-great. Kalau mau mengajar baik harus memiliki 24 fitur, seperti twitter, line, dan whatsapp karena anak anak kita menggenggam itu. Ibu bapak guru yang menentukan Indonesia seperti apa kedepannya," tuturnya.
Menurut Syahrul, sekolah merupakan masa depan bangsa. Kata dia, sekolah merupakan tempat membangun kepastian-kepastian Indonesia yang semakin baik.
"Sekolah menjadi tanggung jawab kita bersama. Tidak hanya kita serahkan kepada kepala sekolah dan para guru, tetapi pemerintah dan masyarakat bersama memghidupkan sekolah melalui pendekatan yang semakin maju, nasionalisme, semakin memiliki etika keagamaan yang mendalam," tuturnya.
"Dalam Hari Kesadaran Nasional, kita harapkan bisa melihat perkembangan yang ada di sekolah," tambahnya.
Ia mengatakan, hari ini pemerintah provinsi hingga kecamatan mencoba masuk ke segmen sekolah dan melaksanakan upacara sekaligus berinteraksi dengan para guru secara langsung.
Terkait pahanm radikalisme di kalangan siswa, lanjutnya, itu harus dikuatkan dengan pemahaman dan etika.
"Kalau siswa terbiasa menghormati orang tuanya, pasti siswa menghormati bangsanya. Kalau mereka memiliki ajaran agama yang kuat pasti dia cinta nasionalisme," ujarnya.
Senin, 18 Januari 2016 (Srf/Hr)