Pelaksanaan Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi Calon Pegawai Negeti Sipil (CPNS) sudah mulai dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Prov Sulsel. Tes SKD ini berlangsung di Ruang UPT Potensi dan Kompetensi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (28/01/2020).

Sebanyak 5.391 orang akan mengikuti Tes SKD secara bertahap yang dimulai hari ini tanggal 28 Januari Hingga 1 Februari 2020 mendatang.

Harun Rasyid, Kepala Kantor BKN Regional 4 Makassar mengatakan, tempat Tes CPNS di UPT Potensi dan Kompetensi BJD Prov Sulsel ini sudah sesuai standar.

"Persiapan sudah cukup bagus dan sesuai standar, para peserta Tes juga merasa nyaman dan tenang dalam mengikuti ujian,"ungkap Harun.

Dia menyebutkan, untuk sesi pertama Tes SKD ada hampir 50 persen yang lulus dalam passing grade karena tahun ini nilainya sedikit turun.

"Untuk sesi pertama Tes SKD hampir 50 persen lulus, itu karena nilainya sedikit turun dari tahun lalu yaitu Passing Grade untuk Tes Karakteristik Pribadi (TKP) passing grade 126, Tes Intelegensia Umum (TIU) passing grade 80, Tes Wawasan Kebangsan (TWK) passing grade 65,"sebutnya.

Harus Rasyid lebih jauh menjelaskan keberhasilan banyaknya yang lulus, salah satunya karena seleksi CPNS sudah tersosialisasi dengan baik, termasuk banyak kegiatan simulasi yang dilakukan dan kesiapan peserta yang cukup bagus.

"Kesiapan peserta yang cukup bagus menjadi bagian banyaknya yang lulus SKD, termasuk turunnya nilai passing grade," jelasnya.

"Peserta yang tidak hadir tes SKD karena sakit harus membawa keterangan dokter apabila ingin kembali mengikuti tes, sementara peserta yang terlambat sampai 5 menit dinyatakan gugur karena tes sudah dimulai," imbuhnya.

Kepala Kantor BKN Regional 4 Makassar ini menambahkan mengantisipasi adanya joki, dilakukan dengan melakukan pengawasan yang lebih ketat dengan melibatkan aparat kepolisian termasuk memaksimalkan kesiapan teknologi.

"Kami melakukan pengawasan yang lebih ketat dengan melibatkan aparat kepolisian untuk mengantisipasi adanya joki, termasuk memaksimalkan kesiapan teknologi seperti server serta genset untuk mengantisipasi mati lampu," tutupnya.

Selasa, 28 Januari 2020 (diskominfo)