Rombongan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang dipimpin oleh Asisten 2 dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Selatan. Rombongan diterima oleh Kadis Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov Sulsel, Andi Hasdullah mewakili Gubernur di Ruang Command Center Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (04/02/2020).
Kegiatan dilanjutkan ekpose Pengelolaan Incinarator Pembakaran Limbah Layanan Medis Bahan Berbahaya dan Beracun yang dikelola oleh UPT LB3 DPLH Sulsel, diskusi dan tanya jawab, lalu dilakukan kunjungan ke lokasi Incinarator di PT. Kima Makassar.
Dalam penerimaan itu, Hasdullah menjelaskan bahwa incinarator milik DPLH Sulsel adalah hibah dari Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2017 sebagai pilot project untuk pengolahan limbah B3 medis yang ada di Sulsel, khususnya Kota Makassar yang diestimasi produksi LB3 lima sampai delapan ton perhari, sehingga diperlukan pengelolaan yang tertib sehingga limbah medis dapat terkendali dan tak mencemari lingkungan.
Penjelasan mulai dari penyedian areal, kajian amdal, izin lingkungan dan izin operational termasuk dukungan SDM yang semuanya itu dievaluasi kelayakannya dari KLHK pusat sampai pada penjelasan SOP pengoperasian incinarator, kita punya incinarotor saat ini memiliki kapasitas pengolahan 2.4 TON perhari. "Kita dorong kerjasama seluruh rumah sakit dan transporter LB3 untuk memanfaatkan incinator milik DPLH Sulsel dalam optimalisasi pengolahan LB3 tersebut,"ujar Hasdullah.
Sementara, Kadis LH Prov Sumbar, Ibu Ica mengatakan, Pemprov Sumbar memberi apresiasi dan salut atas berbagai informasi yang telah diberikan oleh Pemprov Sulsel secara komprehensif dan berharap Kota Padang juga bisa memiliki incinarator sama dengan Pemprov Sulsel.
Selasa, 04 Februari 2020 (AH)
Incinarator Pengolah Limbah Berbahaya Beracun DPLH Sulsel Menjadi Rujukan Provinsi Sumbar dan Kota Padang
by Admin
211 pengunjung