Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang masih tinggi bahkan seperti fenomena gunung es karena tidak semua melaporkan ke pihak berwajib membuat pemerintah pusat menggagas program jelajah 3 ends.

Deputi Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak, Sujatmiko saat membuka Acara Jelajah 3 Ends di Hotel Aryaduta Makassar, Sabtu (22/4/2017) mengatakan, program 3 ends adalah Akhiri kekerasan pada perempuan dan anak akhiri perdagangan manusia serta akhiri ketidakadilan akses ekonomi untuk perempuan.

Program ini menjadi langkah menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang masih cukup tinggi dengan melibatkan berbagai pihak melakukan gerakan bersama yang di bangkai dalam 3 ends.

Hadirnya Undang-Undang Perlindungan Anak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pornografi bahkan hukuman kebiri tidak akan mampu menekan angka kekerasan tanpa keterlibatan seluruh lapisan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prov. Sulsel, A. Murlina mengaku, optimis melalui gerakan 3 ends yaitu Akhiri kekerasan pada perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia serta akhiri ketidakadilan akses ekonomi untuk perempuan maka anak dan perempuan bisa berkembang dan berkatifitas dengan baik dan nyaman.

Gerakan jelajah 3 ends yang dilaksanakan selama dua hari di makassar sulsel juga dirangkaikan dengan Deklarasi dan Komitmen bersama Penegak Hukum, khususnya kepolisian dalam penanganan kasusnya.

Murlina menambahkan, Pemerintah Provinsi Dulsel terus melakukan langkah mewujudkan lingkungan yang ramah anak dan terhindarnya kekerasan.

Minggu, 23 April 2017 (Srf/Er)