Jelang Hari Raya Idul Adha, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, terus melakukan pengawasan ketat terhadap penjualan hewan qurban, khususnya sapi dan kambing.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Abdul Azis belum lama ini mengatakan, pengawasan penjualan hewan qurban dilakukan bersama dinas terkait sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) mulai dari antamortem hingga posmortem.
Pada Idul Qurban Tahun 2017 ini, ketersediaan hewan qurban cukup besar yaitu sekitar 60 ribu, jauh lebih meningkat dari tahun sebelumnnya dan dominan berasal dari Kabupaten Bone, Sinjai, Sidrap dan Wajo," ungkap Azis.
Terkait masalah harga hewan qurban di pasaran, Abdul Azis mengaku tidak bisa melakukan intervensi banyak, karena ini merupakan Idul Qurban yang artinya keikhlasan untuk berqurban, sehingga masyarakat tidak terlalu mempersoalkan, serta tentunya harga hewan qurban jantan lebih mahal dari betina.
Jumat, 18 Agustus 2017 (Srf/Er)