Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan, menjadi panitia kegiatan tahunan Festival Aksara Lontara tahun 2020.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, Mohammad Hasan Sijaya mengatakan, pada kegiatan ini akan menghadirkan tiga pembicara internasional yaitu Sharyn Graham Davies dari Associate Professor Sekolah Bahasa dan Ilmu Sosial, Universitas Teknologi Auckland, Selandia Baru, Alwi bin Daud dari University Malaya, Malasyia, serta Dr. Kathryn Wellen dari Researchers di KITLV Leiden University, Belanda.

"Jadi keikutsertaan para pembicara internasional ini membuktikan Aksara Lontara bukan hanya menjadi milik Sulsel, tapi juga dunia, ungkap Hasan Sijaya Senin, 22 Juni 2020.

Ia menambahkan, tugas semua pihak untuk menjaga aksara dan budaya lontara yang merupakan warisan dunia.

"Kita harus bersama-sama menjadi aksara dan budaya lontara, diantaranya melalui Festival Tahunan Aksara Lontara yang diharapkan semua berjalan baik dan lancar," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengarah Festival Aksara Lontara, Nurhayati Rahman mengatakan, masyarakat Sulsel memiliki peradaban yang sangat maju sejak dahulu, karena tidak banyak bangsa di dunia yang memiliki aksara.

"Aksara ini bukan saja menjadi simbol sejarah, tetapi juga menjadi penegasan tingginya nilai-nilai kebudayaan. Apa yang kita lakukan ini adalah sebuah gerakan kebudayaan dan peradaban buat generasi kita dimasa mendatang," kata Ahli Filologi Universitas Hasanuddin ini.

Diketahui Peluncuran Festival akan dimulai 25 Juni 2020 yang sekaligus menandai dimulainya rangkaian kegiatan yang berlangsung hingga 29 Agustus 2020 mendatang.

Kegiatan festival antara lain, Launching Virtual, Lomba Literasi Aksara dari SD-Mahasiswa dan Umum pada tanggal 11-30 Juli, Tudang Sipulung dan Seminar Internasional Aksara dan Penetapan Hari Lontara, 29 Agustus siang, serta malam Anugerah Kebudayaan pada Puncak Acara Festival Aksara Lontara.

Senin, 22 Juni 2020 (Kominfo)