Jajaran Kantor Wilayah (Kanwil) Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) rutin melakukan razia di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) yang ada di Sulsel. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah adanya peredaran narkoba di Rutan dan Lapas.
Kepala Kanwil Hukum dan HAM Sulsel, Sahabuddin Kilkoda, mengatakan, pihaknya rutin melakukan pembersihan di Lapas dan Rutan, bekerjasama dengan aparat dari kepolisian dan TNI. Seperti yang dilakukan baru-baru ini, ditemukan beberapa indikasi seperti bekas pembungkus sabu, bong, handphone, dan juga terindikasi ekstasi sebanyak 68 butir.
"Secara rutin pembersihan kami lakukan di Rutan dan Lapas. Hasilnya, akan terus dikembangkan Badan Narkotika Nasional atau BNN," kata Kilkoda, usai bertemu Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, di Ruang Kerja Gubernur, Kamis (21/4/2016).
Kilkoda menegaskan, jika ada sipir terlibat, pihaknya akan menindak tegas sampai pada tingkat pemecatan. Meskipun, untuk menemukan keterlibatan mereka sangat tidak mudah.
"Kami tidak main-main. Memang tidak mudah menelusuri itu, karena ratusan orang yang ada di dalam," ujarnya.
Ia juga mengeluhkan kondisi Rutan dan Lapas yang sudah over kapasitas. Idealnya, kalau seperti Rutan Klas I Makassar dihuni binaan 700, namun sekarang dihuni 1.700 warga binaan. Selain itu, rasio antara petugas yang jaga dengan warga binaan sudah tidak sesuai, bahkan 1 berbanding 100, yang seharusnya 1 banding 10.
"Kami hanya memberitahu kepada pusat bahwa petugas kami di Makassar kewalahan, tapi formasinya tidak ada. Makanya, kami juga memohon ke pemerintah daerah, kalau ada pegawai di instansi lain yang mau gabung, kami siap. Harus berstatus PNS, tapi di penjagaan," ungkapnya.
Menurut Kilkoda, sekarang sudah hampir 7.000 warna binaan yang tersebar di 28 Lapas dan Rutan di Susel. Warga binaan didominasi kasus narkoba, sekitar 60 persen.
"Soal Lapas anak, sampai sekarang ini anggaran masih proses pengusulan ke pusat. Ini masih dalam proses pengkajian. Bagaimana membangun lapas anak yang bagus. Kalau yang ada sekarang, dibenahi dulu. Nanti dibangun yang baru," jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, meminta Kanwil Hukum dan HAM untuk rutin melakukan razia dan pembersihan di Lapas dan Rutan. Selain itu, pembangunan Lapas anak dan perempuan harus menjadi perhatian pemerintah.
"Saya harap, Kanwil Hukum dan HAM Sulsel itu terbaik se Indonesia. Kalau ada apa-apa, kendala terkait pembangunan Lapas anak, kita selesaikan bersama," kata Syahrul.
Kamis, 21 April 2016 (Dw/Ht)