Makassar, sulselprov.go.id - Komitmen perbankan dalam ikut serta membangun kesejahteraan masyarakat terus ditunjukkan. Salah satunya Bank Sulselbar yang tahun ini mengalokasikan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang terbilang tinggi.
Pemimpin Divisi Ritel dan Konsumen BSSB, Ahmad Nur Rizal mengatakan, alokasi kuota KUR yang diberikan oleh kementerian terkait untuk Bank Sulselbar di tahun 2024 ialah sebesar Rp1 triliun. Angka tersebut, kata ia, naik siginifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kuota KUR Bank Sulselbar di tahun 2023 sebesar Rp158 miliar. Jika dibandingkan dengan kuota di tahun ini, itu kurang lebih kenaikannya sebesar 530 persen,” ujar Rizal, Selasa, 23 Januari 2024.
Kenaikan signifikan atas alokasi KUR ini tidak lepas dari kesepahaman antara Bank Sulselbar dengan Pemprov Sulsel terhadap program-program yang menyentuh langsung kesejahteraan dan ekonomi masyarakat.
Lanjut Rizal, Bank Sulselbar di tahun 2024 mengalokasikan kuota KUR sebesar Rp1 triliun untuk mendukung program dari Pemprov Sulsel. Yaitu dengan membangun sebuah ekosistem atau pola kerja sama dengan pihak offtaker dalam menjamin kepastian harga dan distribusi hasil panen.
“Tentunya program dari Pemprov Sulsel ini sangat menarik. Dikarenakan tujuan program Pemprov Sulsel ini selaras dengan visi dan misi Bank Sulselbar, yaitu Menjadi Mitra Strategis Pemda dalam pembangunan daerah khususnya pengembangan di bidang hortikultura, pertanian, peternakan, dan perikanan,” terang Rizal.
Rizal menerangkan, komitmen kerja sama melalui alokasi KUR ini akan dibuat secara sustainable atau berkelanjutan. Jika sukses dalam pelaksanaannya, maka alokasi KUR berpotensi terus dinaikkan.
“Bank Sulselbar tentunya akan terus berupaya untuk dapat meningkatkan penyaluran kredit KUR dalam hal ini khususnya kepada pelaku UMKM serta untuk sektor-sektor ekonomi unggulan pemerintah daerah di Sulsel,” tandasnya.
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk memaksimalkan pemanfaatan KUR. Apalagi, ada banyak mekanisme dan besaran yang bisa dipilih masyarakat sesuai kesanggupannya.
“Kalau membutuhkan permodalan ada KUR. Pemerintah menyediakan yang Rp10 juta, itu bunganya tiga persen dan tanpa agunan. Itu 0,2 persen per bulan. Kemudian di bawah Rp100 juta namanya kredit mikro itu juga tanpa agunan, bunganya enam persen per tahun, kurang lebih 0,4 persen per bulan,” urainya.
Ia mengapresiasi Bank Sulselbar yang memberi alokasi KUR yang besar dan jauh di atas alokasi tahun sebelumnya. “Bank Sulselbar menyiapkan KUR Rp1 triliun, yang biasanya Rp150 miliar. Tahun ini kita siapkan. Silakan, siapa yang mau usaha yang butuh modal. Kawan-kawan kita fasilitasi,” imbuhnya.