Seiring dengan melambungnya harga cabai di beberapa daerah diIindonesia, perlahan harga cabai di Sulsel juga mulai merangkak naik hingga mencapai kisaran harga 100 ribu rupiah. Selain karena faktor cuaca ekstrim beberapa waktu terakhir, permintaan pasokan dari luar Sulsel dengan harga yang lebih tinggi juga menjadi faktor penyebab melonjaknya harga cabai.Kendati demikian, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyebut kenaikan harga cabai di Sulsel dianggap masih wajar-wajar saja lantaran faktor cuaca ekstrim yang terjadi beberapa waktu terakhir Syahrul menegaskan, pihaknya akan terus mengendalikan kenaikan harga cabai ini agar tetap stabil.

Syahrul menegaskan meski stok cabai Sulsel stok stabil, namun ia tak ingin buru-buru mengeluarkan stok itu. Hal itu untuk mengantisipasi permintaan konsumen regional yang kian meningkat beberapa waktu kedepan.

Sementara itu, pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Holtikultura Pemprov Sulsel, Fitriani menyebut yang menjadi persoalan saat ini adalah harga cabai yang perlahan sudah mengalami kenaikan, seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen di sejumlah daerah yang ada di luar Sulsel lantaran kekurangan stok.

Untuk menekan lonjakan harga cabai yang kian melambung tinggi, Fitri menyebut, pihaknya akan memperbanyak stok cabai dari sentra penghasil cabai, seperti Kabupaten Enrekang, Bantaeng, Jeneponto, dan beberapa sentra penghasil cabai lainnya.

Diketahui beberapa waktu terakhir harga cabai di beberapa daerah di Indonesia seperti Jakarta, Kalimantan; dan beberapa daerah lainnya mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan yakni mencapai kisaran harga 200 ribu rupiah.

Senin, 9 Januari 2017 (Srf/Er)