Berbagai macam komoditi, utamanya beras dan daging, yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat untuk dikonsumsi setiap harinya, sering dimanfaatkan oknum tertentu dengan memonopolinya demi mendapatkan keuntungan yang besar.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Republik Indonesia (RI), saat ini sedang menangani kasus persaingan usaha tidak sehat atau monopoli perdagangan beras dan daging di Jakarta yang membuat harganya sangat mahal.

Ketua KPPU RI, Syarkawi Rauf usai Peresmian Gedung KPPU Makassar, Kamis (28/01/2016) mengatakan, beberapa bulan yang lalu telah melakukan kunjungan ke beberapa provinsi di Indonesia, ditemukan di Jakarta khususnya di Cipinang terjadi monopoli beras, yang membuat masyarakat resah.

Hal sama juga terjadi di daging sapi dan ayam, yang selain disebakan karena adanya monopoli, juga karena kenaikan pajak, sehingga pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian.

Syarkawi Rauf juga mengaku, untuk Pulau Sulawesi, khususnya Sulsel hampir tidak ditemukan untuk hal yang sama, karena ketersediaan beras dan dan daging disini cukup besar.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel, Ir. H. Agus Arifin Nu'mang menambahkan, secara umum harga daging sapi maupun ayam di Sulsel masih normal, karena kebutuhan dan pendistribusian mampu dilakukan dengan baik.

Provinsi Sulsel yang surplus beras, senantiasa siap mensupply beras ke provinsi lainya di Indonesia.

Pemerintah Provinsi Sulsel optimis produktifitas di sektor pertanian, peternakan maupun lainnya, mampu terus ditingkatkan dengan melakukan berbagai terobosan.

Kamis, 28 Januari 2016 (Srf/Ht)