Upaya pengendalian inflasi 2017 semakin fokus melalui roadmap pengendalian inflasi yang telah disusun baik di tingkat provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk menjadi rujukan/guideline, disamping itu bersama Bank Indonesia telah menyusun program kerja Tim Pengendali Inflasi daerah (TPID) Prov. Sulsel tahun 2017 untuk digunakan sebagai acuan bagi seluruh anggota TPID.
Demikian diungkapkan Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan, Drs. Muhammad Firda, M.Si di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jumat (12/1/2017) saat membuka acara Kunjungan Kerja Studi Pengayaan Pengenda8lian Inflasi Daerah Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
Menurut Muhammad Firda, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Sulawesi selatan dapat menjaga harga dengan baik, meskipun tekanan inflasi Administered Price cukup tinggi di tahun 2017, inflasi Sulsel tetap terjaga dan berada pada sasaran target inflasi 4 %. Bahkan untuk inflasi kelompok volatile foods mampu dikendalikan di level rendah, dimana pada Desember 2017 inflasi pada kelompok tersebut tercatat sebesar 2,79 %.
“Pemerintah Sulawesi Selatan telah membentuk Tim Inflasi Pengendalian Daerah (TPID) dengan tujuan untuk menguatkan peran kepala daerah, dimana kepala daerah sebagai ketua tim Pengendalian inflasi daerah,” ungkapnya.
Oleh karena itu, langkah-langkah yang telah ditempuh dalam penanggulangan inflasi daerah menunjukkan bahwa kepedulian dan semangat kita untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo mengharapkan dapat saling memberi masukan bagi peningkatan pembangunan baik Pemerintah Daerah Kabupaten probolinggo maupun Pemerintah Prov.Sulsel demi kesejahteraan masyarakat.
Jumat, 12 Januari 2017 (Rd/Sr)