Posisi strategis Sulawesi selatan yang berada ditengah-tengah wilayah republic Indonesia merupakan Centrepoint of Indonesia yang memposisikan daerah ini sebagai barometer ekonomi, politik dan keamanan regional serta sekaligus menjadi lokomotif perekonomian di wilayah Kawasan Timur Indonesia.

Demikian diungkapkan Asisten II Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Setda Prov. Sulsel, Muhammad Firdha saat menerima kunjungan Kerja Tim Kajian Daerah Setjen Wantannas di Ruang Pimpinan Rapat Kantor Gubernur Sulsel.

Firdha mengatakan pertumbuhan ekonomi Sulsel berdasarkan data BPS Sulsel, sepanjang 2017 menempati posisi kedua tertinggi nasional, yang tumbuh 7,23% lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional 95,02%).

“Ini membuktikan Sulsel adalah salah satu provinsi paling stabil dalam menjaga kontinuitas pembangunan,”terangnya.

“Provinsi Sulsel mampu memproduksi overstock beras sebesar 2,5 juta ton, jagung 2 juta ton, kakao 180 ribu ton, rumput laut 2 juta ton tiap tahunnya,”lanjutnya.

Ia menambahkan, dalam lima tahun terakhir, terbangun 300-an hotel dalam berbagai tipe dengan jumlah kamar hampir 11 ribu. Sedangkan hasil laut Sulsel yang terdiri dari beragam jenis ikan merupakanpenyumbang terbesar kedua dalam PDRB  (Produk Domestik Regional Bruto).

‘Hal yang sangat menggembirakan pada tahun 2017, Pemerintah Prov. Sulsel melalui PT Perikanan Nusantara (Perinus) telah mengekspor  1.000 ton gurita ke PT. Ajirusi jepang,”pungkasnya.

Selasa, 27 Maret 2018 (Na/Rd)