Sesuai arahan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Sulsel harus bergerak lebih maju di segala sektor. Khusus dalam bidang pertanian karena salah satu target yang ingin dicapai adalah menjadi salah satu provinsi andalan dalam memasok komoditi pangan di daerah lain. Salah satunya adalah komoditi jagung.

Orang nomor satu di Sulsel ini berharap produksi jagung Sulsel bisa over target sehingga bisa didistribusikan ke daerah lain yang membutuhkan.

Untuk memaksimalkan produksi jagung, gubernur meminta kabupaten/kota mensupportnya. Daerah cukup menyiapkan lahan. Soal bibit nanti disiapkan oleh Pemprov Sulsel.

Ketika Bupati Luwu Timur, Thoriq Husler melakukan audiens di ruang kerjanya, Jumat (24/3/2017), gubernur tak lupa menyampaikan program tersebut.

"Kami berharap Kabupaten Luwu Timur bisa berkontribusi dan ambil bagian dari memenuhi target produksi jagung di Sulawesi Selatan, " kata Syahrul.

Keinginan gubernur langsung direspon oleh Bupati Lutim. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur siap mendukung program Pemprov Sulsel dalam memenuhi target produksi jagung.

"Kami bisa siapkan lahan hingga 1000 hektare untuk jagung," katanya.

Jika dikalkulasi, produksi yang bisa dihasilkan diatas lahan 1000 hektare itu sekitar 10 juta ton. Kalau dikonversi ke rupiah, mampu menghasilkan uang Rp 30 miliar.

Dia menambahkan, dengan iklim yang cukup baik di Kabupaten Luwu Timur, jagung bisa tanam kapan saja.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH), Fitriani mengatakan terus menggenjot produksi jagung di Sulsel walaupun sudah surplus. Pihaknya menargetkan produksi jagung tahun 2017 mencapai 2,9 juta ton atau meningkat sekitar 52,6% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya sekitar 1,9 juta.

Ia menambahkan, produksi jagung di Sulsel merupakan tertinggi kedua di Indonesia.

"Produksi jagung kita nomor dua di Indonesia dan hanya kalah dari Jawa Barat. Jadi kita over target" kata Fitriani yang ditemui usai Forum Koordinasi KPTPH di Hotel Gammara Makassar, Kamis (23/3/2017).

Fitriani mengatakan, jagung dari Sulsel selain dibeli Bulog juga banyak diserap pengusaha dan perusahaan pakan ternak, seperti PT Japfa. Untuk meningkatkan produksi jagung, pihaknya menggenjot program pengelolaan produksi tanaman serelia.

"Salah satunya dengan memfasilitasi penerapan budidaya jagung seluas 187.750 hektar untuk 22 kabupaten/kota," tambahnya.

Jumat, 24 Maret 2017 (Srf/Sr)