Berbicara soal kepemimpinan. Pencapaian selama memimpin merupakan salah satu indikator keberhasilan kepemimpinan seseorang. Selain itu, konsep, visi, dan gaya serta karakter seorang pemimpin juga sangat berpengaruh dalam menunjang keberhasilan pemimpin.
Gubernur Sulawesi Selatan, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH.,M.Si.,M.H, merupakan sosok pemimpin yang mulai meniti karir dari level pemerintahan paling bawah. Mulai dari seorang Kepala Desa, Lurah, Camat, Bupati, Wakil Gubernur hingga merangkak naik menjabat sebagai Gubernur. Hasilnya, diakui memang tidak ada satu pun jabatan yang ditinggalkan tanpa ukiran prestasi.
Gaya kepemimpinannya yang memperlihatkan ketegasan dalam berprinsip, dibalut dengan gaya dinamis yang elegan, serta mengadopsi nilai-nilai adat dan budaya lokal. Hal itu membuatnya berbeda dengan pemimpin-pemimpin lain di negeri ini. Bahkan ia menjadi inspirator bagi pemimpin lain di Indonesia.
Syahrul tahu betul bagaimana cara melakukan pendekatan, dengan menyentuh sisi emosional seseorang. Ia terkadang dengan tegas mengatakan ”kalau ada Kepala Dinas saya tidak punya prestasi kerja, tidak bisa capai target, untuk apa dipertahankan. Akan saya copot!!!”. Akan tetapi di lain sisi Syahrul juga terkadang terkesan merayu dan memotivasi dengan mengatakan “Bantuka kodong. Kalau bukan kalian semua yang bantuka, siapa lagi?”.
Syahrul juga terus-menerus mengingatkan jajarannya, bahwa muara dari semua kerja keras dan dedikasi aparat pemerintahan, adalah menghadirkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya.
“Sia-sia kita kerja keras siang malam kalau rakyat kita tetap menderita. Tidak ada gunanya kita bekerja, kalau kita tidak bisa membuat rakyat tersenyum dan merasa terjamin, bahwa pemerintah juga ikut memikirkan dan menyiapkan makan serta minumnya rakyat”.
Mengutip coretan Chairil Anwar yang mengatakan “Semua harus dicatat, dan semua harus mendapat tempat”. Syahrul juga tidak lepas dari cercaan oleh beberapa kalangan ketika mengeluarkan sebuah statemen, atau menyampaikan sebuah gagasan yang tidak popular.
Sehingga sebagian orang menganggap itu sebuah hal yang mustahil dan hanya sebuah pencitraan dengan kata-kata kosong tanpa realisasi. Bahkan Syahrul juga tidak segan secara terbuka, mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah pusat yang dianggapnya merugikan pemerintah daerah.
Tetapi, Syahrul yang gemar dengan olahraga menembak memperlihatkan bahwa seorang penembak jitu tidak akan mau melepaskan pelurunya pada sebuah target sasaran, apabila ia tidak yakin pelurunya akan tepat mengenai sasaran.
Syahrul secara elegan menjawab semua cercaan yang ditujukan kepadanya, dengan aksi nyata dan capaian-capain membanggakan, yang memberi bukti bahwa apa yang dikatakannya tidak hanya sekedar pepesan kosong.
Berbicara soal pembangunan, dalam setiap kesempatan, baik itu tingkat regional maupun nasional, dihadapan para menteri bahkan presiden sekalipun, Syahrul selalu dengan lantang bersuara, Indonesia bukan hanya Jakarta dan pulau Jawa saja. Harus ada pemerataan pembangunan, dan sudah saatnya Kawasan Timur Indonesia (KTI), yang mendapatkan perhatian lebih untuk peningkatan infrastruktur.
Apa yang disuarakannya tersebut, bukan hanya sebatas di atas podium semata, Syahrul kembali membuktikan bahwa apa yang disuarakannya benar-benar didengar dan direspon oleh pemerintah pusat.
Dan sebagai hub (penghubung) untuk KTI, proyek-proyek strategis nasional pun satu persatu mulai mengambil titik di Sulawesi Selatan. Mulai dari pembangunan Makasssar New Port (MNP), pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi, Wisma Negara, dan proyek-proyek strategis nasional lainnya.
Hal prestisius lain yang juga menjadi capaian membanggakan, yaitu saat kondisi perekonomian secara nasional bahkan secara global mengalami perlambatan dan pelemahan. Sebagai seorang pemimpin, Syahrul bersama Wakil Gubernur, Agus Arifin Nu’mang yang setia bersamanya pun memberikan kepastian kepada masyarakat, Sulawesi Selatan kuat dan bisa melalui kondisi tersebut.
Hal itu terbukti ketika daerah lain mengalami krisis dan pertumbuhan ekonomi yang stuck, angka pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan justru berada di atas angka rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
Bahkan saat daerah lain di Indonesia mengalami kekeringan akibat dampak El Nino, Sulawesi Selatan yang memiliki cuaca yang sama, masih bisa melakukan panen raya beberapa hasil produksi pertanian, seperti padi, jagung, cabai, kedelai serta menjadi penyuplai beras bagi provinsi lain di Indonesia.
Sekali lagi, Syahrul berhasil memperlihatkan dan membuktikan bahwa tidak ada kondisi yang benar-benar genting dan mengkhawatirkan, bila seorang pemimpin masih bisa membuat rakyatnya percaya. Pemerintah akan selalu hadir memberikan jaminan dan kepastian bagi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Melihat semua capaian tersebut, sangat wajar apabila selama Kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo sebagai Gubernur, Sulawesi Selatan diganjar dengan gelimangan penghargaan untuk berbagai bidang. Mulai dari bidang politik, pemerintahan, pendidikan, hukum, ekonomi, hingga kesehatan.
Sulawesi Selatan saat ini bukan hanya sekedar sebuah provinsi yang ada di Indonesia, tetapi di bawah kepemimpinan Syahrul, Sulawesi Selatan telah menjadi penopang dan pilar utama bagi pembangunan nasonal. (Akink)