Diera saat ini untuk menjadi seorang pemimpin sepertinya tidak terlalu sulit apalagi jika calon pemimpin itu telah memiliki nama di masyarakat, harta dan kekuasaan. Namun, untuk mendapatkan pemimpin yang sesuai keinginan hati masyarakat yang amanah, jujur, adil dan berpihak pada kepentingan masyarakat sangatlah sulit.
Semua orang pasti bisa dengan mudah mengatakan bahwa mereka pantas menjadi pemimpin yang baik ataupun amanah, namun apa dan bagaimana menentukan kriteria seorang pemimpin tersebut? Apakah karena dia memilki keturunan yang banyak, atau mungkin dia memiliki banyak pengikut, atau mungkin dia hanya memilki Kejujuran dan Kemauan untuk merubah sesuatu. Bahkan mungkin dia memilki ketegasan dalam memimpin.
Sebenarnya inilah yang perlu dipikirkan oleh masyarakat yang akan memilih. Apa dan bagaimana yang kita inginkan? Semua berpulang kepada si pemilih dan yang dipilih. Pemimpin sangat ditentukan oleh kondisi dan tempat dimana dia berada (Pengenalan). Sebab jika seorang pemimpin tidak mengenal apa dan bagaimana yang akan dipimpinnya, lantas bagaimana bisa menjalankan roda pemerintahan tersebut.
Sifat amanah bisa saja diperoleh disetiap calon pemimpin, namun sangatlah sulit bagi mereka ketika telah terpilih sebagai pemimpin. Seolah mereka mulai terpesona oleh kedudukan dan kekuasaan sehingga mulai melupakan amanah yang justru menjadi hal terpenting dan akhirnya hanya menjadi janji-janji semata seperti saat mencalonkan diri menjadi pemimpin.
Pemimpin yang hebat, cerdas dan bertanggungjawab sekalipun belum tentu mampu menjalankan amanah yang diembannya, karena sangatlah tidak mudah mengemban amanah begitu banyak orang, dengan berbagai kepentingan.
Akan sangat terlihat mudah mungkin menjanjikan kepada masyarakat atau siapapun yang kita pimpin untuk mengatakan kita mampu menjaga dan menjalankan amanah. Namun akan lebih mudah mungkin ketika pemimpin dalam menjalankan kesemuanya itu didampingi dan didukung oleh stakeholder/orang disekitarnya untuk bekerja sama menjalankannya. Karena sehebat atau setangguh apapun seseorang tidak akan luput dari bantuan orang lain, termasuk keluarga terdekat sebagai orang pertama yang akan mensupport dan mengingatkan ketika pempimpin tersebut mulai keluar dari arah yang ditentukan sehingga berpotensi mengabaikan amanah yang diberikan.
Syarifuddin (Senin, 2 Mei 2016)