Menggunakan sepeda motor, Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Sulsel memantau suasana persiapan tahun baru 2021, Kamis (31/12).

Gubernur Sulsel menilai pemantauan tahun ini sangat tertib dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pasalnya, seperti pantai Losari dulunya hampir tidak bisa lewat karena macet sejak sore hari. 

"Saya kira kita sudah sepakat, Pemantauan sangat tertib di banding tahun- tahun sebelumnya. Perayaan biasanya Pantai Losari kalau sudah malam tahun baru seperti ini dari sore sudah macet, tapi hari ini betul-betul terkendali semua karena itu tadi berhasil rekayasa yang dilakukan oleh Polda," ungkapnya. 

Ia menyebutkan rekayasa lalu lintas yang dilakukan Kapolda Sulsel luar biasa. 

"Saya kira ini sebuah gagasan yang luar biasa dari pak Kapolda dan seluruh Forkopimda,Dan Alhamdulillah malam tahun baru di Makassar ini bisa kita antisipasi kerumunan masa, tentu ini karna rekayasa yang di lakukan oleh Polda,"sebutnya.

Nurdin Abdullah juga berharap di malam tahun baru 2021 ini penyebaran Covid-19 dapat ditekan dengan tidak adanya acara seperti di Pantai Losari dan beberapa tempat keramaian lainnya. 

"Saya yakin Insyaallah mudah-mudahan peningkatan kasus bisa di tekan dengan malam tahun baru ini,"pungkasnya.

Sementara itu, Kapolda Sulsel, Irjen. Pol. Drs. H. Merdisyam, M.Si mengaku, sebanyak 2.146 personil gabungan diturunkan untuk mengamankan malam pergantian tahun baru.

"Kita kurang lebih 2.146 itu gabungan Polda dengan TNI, Pemda dan unsur-unsur lainnya."ungkapnya.

Ia berharap kondisi yang sangat baik dan terkendali hingga saat ini bisa terus dipertahankan.

"Tentunya ini sampai dengan nanti tanggal 3 puncak dari libur tahun baru yang ada. Saya harap kondisi ini bisa kita pertahankan terus sampai dengan selesai perayaan tahun baru,"ungkapnya.

Kapolda Sulsel juga mengaku sejak awal telah berkomitmen untuk menekan penyebaran covid-19 sehingga dilakukan berbagai rekayasa lalulintas termasuk penutupan jalan. 

"Dari awal kita komitmen untuk menekan virus Covid-19 yang mengalami kenaikan.Makanya pada saat pelaksanaan malam tahun baru ini kita melakukan rekayasa penutupan dan pengalihan arus, intinya tidak ada pusat-pusat kerumunan atau keramaian, selain itu juga tidak ada izin keramaian yang dilakukan termasuk di tempat-tempat pusat hiburan maupun hotel-hotel,"jelasnya.

Jendral bintang dua ini juga mengaku, sangat bersyukur karena masyarakat Makassar sudah sadar dengan keadaan dan bahaya Covid-19 yang sedang melanda dunia khususnya di Sulsel. 

"Alhamdulillah masyarakat Makassar pada khususnya sudah sadar terhadap bahaya Covid-19 ini. Jadi lebih mengutamakan keselamatan daripada melaksanakan perayaan malam tahun baru ini,"tutupnya.

Kamis, 31 Desember 2020