Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Hayat Gani, mendampingi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, dalam rangka Gerakan Agripreneur dan Tiga Kali Ekspor, yang dikemas dalam acara Tani On Stage, di Pelataran Monumen Mandala, Minggu (15/12) pagi.
Acara yang secara bergiliran akan digelar di seluruh Provinsi di Indonesia tersebut merupakan salah satu program unggulan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, untuk memperkenalkan dan mengajak masyarakat luas memahami pentingnya pertanian.
Dalam sambutannya didepan ribuan peserta kegiatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, acara Tani On Stage yang secara bergiliran diadakan pada semua provinsi di Indonesia,dengan menjadikan kesehatan menjadi sangat penting.
"Sehat harus dari pikiran, sehat harus dari hati, sehat juga ditentukan semuanya dari tubuh yang sangat sehat. Tetapi hanya bisa sehat kalau makanannya juga sehat, karena itu makanan menjadi hal yang paling penting dijaga kesehatannya," kata Syahrul.
Ditambahkannya, makanan yang sehat itu adalah makanan yang secukupnya dibutuhkan dan memenuhi gizi yang ada.
"Salah satu bentuknya dengan mempertahankan pangan lokal. Makanan lokal adalah bagian dari budaya bangsa yang harus kita jaga bersama," tambahnya.
Ditemui di sela-sela acara tersebut, Sekprov Abdul Hayat menjelaskan, pertanian merupakan program unggulan di Sulawesi Selatan, sehingga diharapkan bisa menjadi ikon Sulawesi Selatan ke depannya.
"Kita ke depannya mungkin tidak lagi mengandalkan sektor pajak kendaraan untuk optimalisasi RPAD, tetapi kita akan bergeser salah satunya pada sektor pertanian. Untuk itu, menyediakan bibit unggul yang kuat serta pewilayahan komoditi di seluruh kabupaten-kota se-Sulawesi Selatan menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mengoptimalkan pertanian," jelas Abdul Hayat.
Terkait swasembada pangan, Abdul Hayat menyebutkan, untuk mencapai hal tersebut kualitas bibit unggul dan cara bercocok tanam menjadi penting.
"Secara optimal kita harus pastikan semua daerah melakukan program pembinaan dan edukasi, sehingga pengelolaan pertanian semakin berkualitas," tutupnya.
15 Desember 2018 (Srf/Na)