Makassar, sulselprov.go.id - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan (Prov. Sulsel) kembali melaksanakan kegiatan Festival Aksara Lontaraq dan Pameran Perpustakaan Tahun 2022. Festival Aksara Lontaraq merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan DPK Prov. Sulsel bekerjasama dengan Kabar Grup Indonesia dengan melibatkan para penulis, seniman, budayawan dan pegiat literasi.
Festifal Aksara Lontaraq kali ini adalah yang ketiga kalinya dilaksanakan di Kantor DPK Prov. Sulsel, Jl. Sultan Alauddin Km. 7, Tala’ Salapang, Makassar, dengan mengusung tema "Transformasi Aksara Lontaraq Mendorong Inovasi dan Kreativitas" dan menjadi salah satu rangkaian kegiatan menyambut hari jadi ke 353 Sulsel.
Festival Aksara Lontaraq ke-3 Tahun 2022 yang akan berlangsung mulai tanggal 13-15 Oktober 2022 tersebut, secara resmi dibuka Gubernur Sulsel yang diwakili Asisten Administrasi, Tautoto Tanarangginang dan dihadiri Kepala Dinas dan para pejabat struktural dan fungsional lingkup DPK Prov. Sulsel, Pengurus PKK dan Dharmawanita Persatuan Prov. Sulsel, Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten/Kota se-Sulsel, perwakilan perguruan tinggi, perbankan, para penulis, budayawan, insan pers, serta instansi terkait lainnya.
Gubernur Sulsel dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Tautoto Tanarangginang, menyampaikan apresiasi dan menyambut baik atas terlaksananya kegiatan ini sebagai salah satu cara memelihara dan melestarikan aksara lontaraq yang merupakan warisan budaya masyarakat Sulawesi Selatan.
"Sulawesi Selatan memiliki potensi yang luar biasa, baik dari segi sumber daya manusia maupun kebudayaannya. Tidak banyak suku bangsa di Indonesia yang memiliki aksara dan tradisi tulis seperti yang dimiliki suku Bugis Makassar di Sulawesi Selatan," kata Tautoto, Kamis (13/10/2022).
Lebih lanjut ditegaskan bahwa tradisi tulis sangat penting artinya sebagai sarana pengabdian buah pikiran dan perasaan. Tulisan adalah perwujudan jati diri suatu masyarakat. Orang-orang Bugis Makassar termasuk suku bangsa yang beruntung karena memiliki tradisi tulis. Merekalah pemilik naskah kuno yang dikenal dengan nama Lontaraq. Oleh sebab itu potensi tersebut haruslah dimaksimalkan agar kita menjadi provinsi yang tidak lupa akan akar budaya daerahnya.
"Marilah kita selalu memelihara dan menjaga tradisi tulis kita dan aksara lontaraq kita sebagai modal literasi untuk membangun generasi muda yang berkualitas dan kompetitif,” ajaknya.
"Melalui Festival Lontaraq ini diharapkan juga agar dapat mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam khasanah literasi lontaraq berupa nilai integritas, etos kerja dan gotong royong sehingga mampu mempersatukan berbagai lapisan masyarakat melalui khasanah budaya yang terkandung dalam literasi naskah lontaraq yang dimiliki masyarkat Sulawesi Selatan," tambahnya.
Senada dengan tersebut, Kepala DPK Prov. Sulsel, Moh. Hasan Sijaya dalam sambutannya menyampaikan maksud dan tujuan dari Festival Aksara Lontaraq ini tidak lain adalah untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda, masyarakat dan anak cucu kita terkait dengan budaya yang diturunkan oleh leluhur kita.
"Ini warisan yang tidak ternilai dengan uang dalam bentuk literasi menjadi gambaran bahwa leluhur kita adalah orang-orang yang cerdas dan tentunya akan melahirkan generasi yang cerdas pula," ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPT Layanan Perpustakaan, Abd. Hadi dalam laporannya selaku panitia pelaksana menjelaskan, rangkaian acara pada kegiatan ini terdiri dari Pameran Perpustakaan dan Aksara Lontaraq yang diikuti oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten/Kota se-Sulsel, lembaga-lembaga terkait, universitas negeri dan swasta, serta organisasi wanita.
Selain itu juga dilaksanakan lomba lagu daerah Sulawesi Selatan yang diikuti oleh peserta dari kabupaten/kota se-Sulsel dan kalangan umum, dongeng literasi, launching buku E-Book Lontaraq, talkshow, pertunjukan, senam bersama, lomba mewarnai Batik Lontaraq yang diikuti oleh peserta Paud/SD.
Kegiatan Festival Aksara Lontaraq ini diakhiri dengan kegiatan Seminar yang bertemakan "Menyongsong Penerapan Perda Aksara Lontaraq" yang diikuti oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten/Kota se-Sulsel, Kepala Sekolah SMA/SMK Kota Makassar, penggiat literasi dan peserta lainnya secara hybrid.
Usai membuka Festival Aksara Lontaraq, Tautoto Tanarangginang di dampingi Moh. Hasan Sijaya serta sejumlah pejabat lainnya melakukan peninjauan di stand pameran yang dilaksanakan di halaman depan Gedung Layanan Perpustakaan Umum DPK Prov. Sulsel. (*)