Makassar, sulselprov.go.id - UPT Museum Mandala dan Societeit de Harmonie Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulawesi Selatan terus memperkuat perannya sebagai ruang publik edukatif dan inklusif.
Melalui Mandala Special Art Day, 16-18 Oktober 2025, menghadirkan kegiatan seni interaktif yang mempertemukan anak-anak dengan dunia seni dalam suasana kreatif, menyenangkan, dan ramah anak.
Kepala UPT Museum Mandala dan Societeit de Harmonie Disbudpar Sulsel, Meirani Tenriawaru, S.STP., M.Si., mengatakan bahwa kegiatan ini akan melibatkan berbagai kelompok anak, termasuk anak penyandang disabilitas dan anak jalanan.
“Persiapannya kami bekerja sama dengan forum anak untuk menghadirkan anak-anak penyandang disabilitas dan anak-anak jalanan agar dapat ikut berpartisipasi berkreasi dengan melukis di atas media seperti baju kaos, tote bag (tas kain), dan topi,” ujar Meirani, Rabu, 15 Oktober 2025.
Selain melibatkan komunitas disabilitas dan anak jalanan, kegiatan ini juga mengundang peserta dari beberapa sekolah dasar di Kota Makassar. Mereka dijadwalkan mengikuti sesi khusus pada hari ketiga program.
“Harapannya, kegiatan ini membuat anak-anak dari berbagai latar belakang dapat berkreasi dan lebih mengenal Museum Mandala. Anak-anak dipertemukan dengan dunia seni melalui aktivitas yang menyenangkan dan interaktif,” tambah Meirani.
Menurut Meirani, Museum Mandala bukan sekadar tempat penyimpanan benda bersejarah, melainkan juga ruang belajar sepanjang hayat yang terbuka untuk siapa pun. Kegiatan semacam ini memperluas fungsi museum menjadi wahana edukasi dan inklusi sosial.
Program publik ini menjadi bagian dari rangkaian memperingati 356 tahun Sulawesi Selatan, yang dipusatkan di kawasan Monumen Mandala. Selain memberi ruang ekspresi bagi anak, kegiatan ini juga diharapkan memberi dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar.
“Karena dilaksanakan bersamaan dengan Sulsel Expo di kawasan Monumen Mandala, kami berharap kegiatan ini dapat turut meningkatkan geliat perekonomian masyarakat sekitar,” tutup Meirani. (*)