Neraca perdagangan Sulsel mengalami surplus USD 3010,86 juta pada periode Januari - Desember 2016. Angka tersebut diperoleh dari nilai ekspor Sulsel tahun 2016 sebesar USD 1.154,6 juta, yang jumlahnya lebih besar dari nilai impor Sulsel tahun 2016 yang hanya USD 843,74 juta.
Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Hadi Basalamah, mengatakan, melihat kondisi neraca perdagangan Sulsel tahun 2016, pihaknya optimistis tahun ini kondisinya akan lebih baik. Ia bahkan menargetkan peningkatan sekitar 10 persen hingga 15 persen.
"Salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sektor perdagangan, utamanya ekspor kita," kata Hadi, saat Pemaparan Program Kerja Strategis SKPD Lingkup Pemprov Sulsel, di Kantor Gubernur, Kamis (9/2).
Ia menjelaskan, pada tahun 2016 lalu, ada 10 komoditi unggulan ekspor. Seperti kakao, kakao olahan, ikan segar, udang, telur ikan terbang, rumput laut, mete kupas dan mete olahan.
"Ekspor kita sudah ke 54 negara tujuan," ujarnya.
Menurut Hadi, di tengah kondisi ekonomi global dan nasional yang diprediksi belum terlalu membaik tahun ini, ada beberapa isu strategis yang harus menjadi perhatian Dinas Perdagangan Sulsel. Harga bahan pokok dan barang strategis sering berfluktuasi akibat pengaruh suplay dan distribusi dari daerah, pengaruh krisis ekonomi global yang berdampak pada ekspor, adanya kesepakatan bilateral, regional, multilateral di bidang perdagangan internasional, dan kapasitas produksi yang masih belum optimal.
"Daya saing industri kecil dan menengah kita masih lemah. Ditambah lagi ketergantungan konsumen terhadap produk impor. Masalah lainnya adalah banyaknya alat ukur ilegal yang masuk, yang dapat dibeli di pasaran secara bebas," papar Hadi.
Ia membeberkan, ada delapan poin yang menjadi fokus Dinas Perdagangan Sulsel pada tahun 2017 ini. Diantaranya, peningkatan ekspor dan pengendalian impor, stabilisasi bahan pokok dan barang strategis dalam rangka pengendalian inflasi, perlindungan konsumen, dan pengawasan serta tertib niaga.
"Hal lain yang menjadi fokus kami tahun ini, promosi dalam dan luar negeri, citra produk Sulsel, capacity building SDM aparatur dan pelaku usaha, dan standarisasi dan mutu produk," kata Hadi.
Kamis, 9 Februari 2017 (Dw/Yy)