Pemprov Sulsel, melalui Biro Aset lagi getol-getolnya menertibkan aset daerah. Gubernur Nurdin Abdullah, menggandeng tim Koordinasi dan Supervisi Bidang Pencegahan (Korsubgah) KPK, dan Kejati Sulsel.
Nurdin dan Andi Sudirman Sulaiman, baru setahun tiga bulan menjabat jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel. Nurdin memang selesai dilantik, langsung ke KPK.
Dia meminta langsung KPK, untuk dilakukan pendampingan dalam rangka pengamanan dan penertiban aset. KPK meng-iyakan. Korsupgah KPK malah 'berkantor' di Sulsel. Mereka langsung bekerja.
Hasilnya, KPK menemukan, ada 41 aset milik Pemprov Sulsel yang bermasalah. Aset bermasalah itu, diantaranya karena masih dikuasai pihak ketiga, hingga Pemda tidak memiliki bukti kepemilikan.
Selama berbulan-bulan bekerja, hasilnya sangat bagus. Bayangkan saja, penyelamatan aset dan keuangan daerah, totalnya Rp6,5 triliun lebih. Itu laporan akhir yang dirilis Oktober 2019 lalu.
Aset yang berhasil diselamatkan, terdiri dari Penyelamatan Prasarana, dan Dokumen (P3D) Pemerintah Provinsi Sulsel, senilai Rp3.2 miliar. Penertiban Aset Daerah Pemekaran Senilai Rp42 miliar lebih.
Selain itu, Penyelesaian Aset bermasalah senilai Rp1.4 triliun lebih.
Penertiban Fasum dan Fasos Rp1.8 trilun. Penertiban Kendaraan Dinas senilai Rp6.7 miliar. Dan penagihan tunggakan pajak Senilai Rp21 miliar lebih.
Tidak hanya itu, Nurdin Abdullah juga telah menyelesaikan persoalan aset Kementerian dan lembaga di Sulsel. Nilainya mencapai Rp900 miliar.
“Selama ini aset kita dikuasai oleh pihak ketiga. Tak pernah dikuasai oleh pemerintah pendapatannya pun ke pihak ke tiga, padahal aset tersebut milik pemprov,” kata Nurdin Abdullah di gedung KPK, beberapa hari lalu.
Nurdin Abdullah memang patut diacungi jempol. Berani. Niatnya cuma satu. Aset itu diamankan, untuk dimanfaatkan lebih baik lagi. Tujuannya, untuk bisa dinikmati masyarakat Sulsel.
Teranyar, Nurdin Abdullah berhasil merebut aset Stadion Andi Mattalatta Mattonging. Pengelolaan stadion ini, dulu, sepenuhnya di bawah kendali Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS).
Stadion Mattoanging misalnya. Nurdin mau 'menyulap' stadion yang dibangun 1955 itu. Bayangkan saja, markas tim sekelas PSM Makassar, tribune-nya masih menggunakan seng.
Nanti, stadion itu akan dibikin lebih modern. Semua stadion akan ditutup. Berlantai dua. Dan kursinya sudah tunggal (single seat). Mirip stadion-stadion di Eropa.
Kapasitasnya, direncanakan 30 ribu penonton. Ada ruang terbuka hijau. Juga fasilitas yang lengkap. Seperti cafe, food court, changing room, press area, dan VIP tribune. (Fathul Khair)