Pasar murah yang dilaksanakan PT Pelindo IV bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Selatan, BUMN, TPID, BMPD, Produsen, dan Distributor, resmi dibuka Gubernur Sulsel, H. Syahrul Yasin Limpo, di Paotere Makassar, Selasa (14/6/2016). PT Pelindo IV menyiapkan 10 ribu paket sembako pada pasar murah yang dilaksanakan di tujuh titik di Makassar dan lima kabupaten lain di Sulsel tersebut.
Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung, mengatakan, Pasar Murah Peduli Rakyat tersebut digelar dalam rangka kepedulian sosial untuk memberikan bantuan kepada masyarakat pra sejahtera, agar mendapatkan sembako dengan harga murah jelang Idul Fitri. Sebagai pelaksana, pihaknya menghimpun bantuan Rp 1,2 miliar dalam dua minggu untuk kegiatan tersebut.
"Kami menyiapkan 10 ribu paket seharga Rp 160 ribu, tapi kami jual Rp 50 ribu. Kami subsidi sekitar 70 persen," kata Doso Agung, di sela-sela pembukaan pasar murah.
Ia menambahkan, pasar murah ini dilaksanakan di tujuh titik di Makassar. Selain itu, pihaknya juga melaksanakan kegiatan yang sama di lima daerah, yakni Kabupaten Pangkep, Pinrang, Bulukumba, Jeneponto, dan Kota Parepare.
Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, pasar murah tersebut untuk meringankan beban masyarakat pra sejahtera. Disamping itu, memperkuat aktifitas dan perencanaan agar Ramadhan bisa dinikmati masyarakat dengan baik.
"Sulsel adalah salah satu provinsi yang pengendalian inflasinya sangat terukur, bahkan penyediaan sembakonya cukup terkendali. Muspida dan jajarannya juga intens menyiapkan ini sejak jauh-jauh hari. Sembako kita sampai hari ini dalam kendali penuh pemerintah. Bahkan, kalau kita mau support bisa kita turunkan. Tapi, kita ada komitmen, sepanjang kenaikannya dalam batas toleransi, kita tidak perlu lakukan itu," terang Syahrul.
Ia membeberkan, pasokan dan mata rantai perdagangan di Sulsel terkendali penuh karena semua turun bersama-sama menjaga ketersediaan stok dan distribusi sembako. Termasuk TNI dan Polri. Stok daging sampai sekarang masih ada 100 ribu ton. Gula pasir stoknya cukup, bahkan lebih. Tapi sampai saat ini, harga gula pasir memang ada yang Rp 16 ribu, tapi kualitasnya bagus. Begitupun dengan beras dan daging.
"Tergantung masyarakat mau menggunakan kualitasnya yang seperti apa," ujarnya.
Menurut Syahrul, ada tiga kunci sehingga semua terkendali di Sulsel. Antara lain, perencanaan terhadap kebutuhan yang sangat akurat datanya, detail sampai kecamatan. Pemerintah dan semua stakeholder mampu memberikan keyakinan kepada distributor agar stok tersedia dan setiap saat bisa diminta agar menyediakan suplai. Adanya tekanan TNI dan Polri terhadap distribusi, sehingga orang-orang yang biasa bermain di jaring distribusi, bisa diputus.
"Walikota bisa tegas cabut izinnya jika ada yang mau main-main di Makassar," tegasnya.
Selasa, 14 Juni 2016 (Dw/Rs)