Makassar, sulselprov.go.id - Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry, memastikan ketersediaan pupuk untuk petani di Sulsel. Hal ini penting dalam mencapai target swasembada pangan.
Prof Fadjry Djufry mengungkapkan, Pupuk Indonesia dan Kementrian Pertanian sudah mengambil langkah tegas memangkas penghambat arus distribusi pupuk dari pusat hingga ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
"Kementerian Pertanian sudah melakukan percepatan, sehingga petani kita bisa lebih cepat mendapatkan pupuk. Jadi kita pangkas beberapa jalur yang memperlambat," kata Prof Fadjry Djufry usai mengecek langsung tiga kapal pengangkut pupuk di Pelabuhan Sukarno Hatta, Jumat, 31 Januari 2025.
Bersama Pupuk Indonesia, Prof Fadjry Djufry memastikan ketersediaan stok pupuk di Sulsel terpenuhi. Jumlah yang ada saat ini dan yang akan datang mencapai 40 ribu ton pupuk urea dan 8 ribu ton MPK.
"Kita berharap memang di musim tanam (Okmar) Oktober, November, Desember, Januari, Febuari dan Maret, pupuk tersedia. Sekarang ini lagi musim tanam, jadi arahan Pak Menteri Pertanian jangan sampai ada masalah lagi. Mudah-mudahan stok pupuk ini cukup sampai akhir tahun ini," terangnya.
Sementara, Kepala Distributor Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua Pupuk Indonesia, Marten, menyampaikan, dari strategi distribusi ada rencana pengapalan setiap bulan. Pihaknya yang mengelola sampai ke gudang lini tiga kabupaten.
"Prosesnya masih sama seperti dahulu masih lewat distributor. Perkiraan sekitar pertengahan Februari akan mulai sosialisasi untuk yang ke Gapoktan. Jumlah pupuk 40 ribu ton untuk urea dan 8 ribu ton untuk MPK, ini akan di distribusikan ke 24 Kabupaten Kota se-Sulsel," jelasnya.
"Selain di sini ada juga pembongkaran di Pelabuhan Parepare dan Pelabuhan Palopo. Di Palopo itu kapal kapasitas 3.000 ton untuk suplai di wilayah terdekat Palopo," pungkasnya. (*)