Sulsel di bawah kepemimpinan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah bersama wakilnya, Andi Sudirman Sulaiman telah berupaya memaksimalkan kinerja. Salah satu fokusnya, pembangunan infrastruktur terutama di daerah terpencil.

Pemprov Sulsel memang memberikan perhatian khusus pada daerah terisolasi. Tujuannya, mewujudkan koneksitas semua wilayah di Sulsel.

Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel, Prof Rudy Djamaluddin yang juga Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bappeda Sulsel menyampaikan, saat ini sedang berlangsung pembangunan jalan baru di sejumlah daerah. Targetnya, akhir tahun 2019 ini, ada jalan baru sepanjang 130 kilometer yang terbangun.

Memang baru jalan kerikil, karena kita Pemprov Sulsel mau fungsional dahulu. Kalau langsung mulus, pasti pekerjaannya tidak bisa panjang jalannya, sehingga tidak bisa fungsional.

Prof Rudy merincikan, jalan baru tersebut di antaranya di Seko, Luwu Utara. Kemudian ada juga jalan alternatif dari Bungoro, Pangkep ke Bone. Tidak ketinggalan akses baru dari Bua, Luwu ke Rantepao, Toraja Utara.

Dengan koneksitas itu, pertumbuhan ekonomi baru akan tumbuh di wilayah yang dilewati itu. Masyarakat tentu juga akan semakin mudah dalam memasarkan hasil bumi mereka.

Guru Besar Unhas itu melanjutkan, untuk memaksimalkan semua pekerjaan itu, Nurdin bersama Sudirman memberikan porsi anggaran besar. Ia mencontohkan, jika biasanya Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi hanya mendapat alokasi Rp320 milia pertahun, mulai 2019 meningkat tajam menjadi Rp600 miliar lebih. Naik dua kali lipat. Tahun depanpun dipastikan lebih besar.

Tak hanya itu, pemprov juga memberikan bantuan keuangan untuk daerah. Dominan diperuntukkan pada infrastruktur.

Target dalam tiga sampai empat tahun ke depan, semua jalan di Sulsel mantap. Saat ini, sesuai penilaian Kementerian PUPR, kondisi jalan mantap Sulsel baru pada posisi 52 persen.

Sementara untuk jalan nasional itu sudah pada posisi 92 persen. Sulsel sudah jauh tertinggal, tetapi akan terus dimaksimalkan, agar bisa mengejar ketertinggalan tersebut.

Untuk memaksimalkan kinerja pada sektor infrastruktur, Prof Rudy menyampaikan, Sulsel sedikitnya masih butuh dana Rp9 triliun. Jika hanya mengandalkan APBD, tentu tidak bisa. Makanya, pemprov juga terus berupaya membujuk pusat agar bisa mengucurkan anggaran untuk Sulsel.

Gubernur Sulsel sudah menyampaikan keinginannya kepada pemerintah pusat. Tahun 2020, sudah dijanjikan anggaran Rp1 triliun lebih.

Pemprov Sulsel memang terus berupaya agar semua merasakan sama sektor infrastruktur. Selama ini, tak jarang daerah terpenting terabaikan. Jangankan jalan mulus, akses setapakpun kadang susah. Mereka harus berjuang ekstra untuk bisa memasarkan hasil buminya.

Dengan fokus infrastruktur tersebut, Pemprov Sulsel berharap, ada pemerataan. Jalan bagus, akan memantik tumbuhnya perekonomian masyarakat. Begitu juga sektor lain, seperti pariwisata.

Kini, pemerintah sudah memberi perhatian. Tinggal bagaimana dukungan masyarakat untuk mendukung upaya tersebut. (yusriadi)

==========

KETERANGAN GAMBAR

Pekerjaan pembangunan jalan menuju Seko di Luwu Utara, terus dilakukan. Kini sebagian ruas sudah diaspal.