Pemanfaatan lahan tanaman hortikultura di Sulsel ternyata belum maksimal. Ini dikarenakan para petani mayoritas fokus ke tanaman padi.

Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang mengatakan, Sulsel memiliki banyak potensi tanaman hortikultura. "Kita di sini belum maksimal pemanfaatan lahan karena kita punya petani lebih familiar untuk padi. Jadi, itu yang harus kita dorong. Kita di Sulsel punya macam-macam, contoh sayuran dan bawang," kata Agus, Senin (16/5/2016).

Menurutnya, tanaman hortikultura jenis lain sudah ada yang berkembang. Seperti kembang yang sudah diekspor. 

"Perusahaan punya Ibu Jusuf Kalla mempunyai plasma untuk diekspor," ujarnya.

Untuk diketahui, Kementerian Pertanian RI saat ini menyiapkan lahan seluas 100 ribu hektare dalam mengembangkan tanaman hortikultura, khususnya jenis buah-buahan untuk mendongkrak ekspor. "Di Sulsel, kita lihat dulu tanaman hortikultura apa yang lebih dikembangkan," tambah Agus.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikuktura (TPH) Sulsel, Fitriani, berpendapat, sub sektor hortikultura memberi kontribusi yang cukup besar. Dengan keragaman jenisnya, maka komoditas hortikultura juga tidak pernah putus dan dapat dikembangkan sepanjang tahun.

Ia mencontohkan cabe dan bawang yang sering bergejolak harganya di provinsi lain. "Meskipun ada pengaruhnya di daerah kita ini, tapi kenaikan dan penurunan harga tidak terlalu ekstrim," kata Fitriani.

Oleh karena itu, lanjutnya, kedua komoditi ini sering disebutkan dalam data mempengaruhi inflasi. Namun, itu lebih disebabkan karena permintaan dari luar provinsi yang memicu kenaikan harga.

Senin, 16 Mei 2016 (Dw/Hr)