Makassar, sulselprov.go.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Sulsel, menggelar Fasilitasi Lomba Tahfidz Al-Qur’an dan Hadits Tingkat Provinsi Sulsel Tahun 2022, Senin, 29 Agustus 2022. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Kartini PKK Sulsel ini diikuti 123 peserta.
Gubernur Sulsel yang diwakili Asisten I Andi Aslam Patonangi, menyampaikan dukungan dan sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ia berharap, dari kegiatan ini akan bermunculan para penghafal Al-Qur’an dan Hadits yang handal dalam mensyiarkan nilai-nilai luhur kemanusiaan dan keislaman yang terkandung di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.
"Perlu diketahui bahwa tujuan yang paling utama maksud kegiatan ini adalah sebagai wahana dan sarana untuk ajang bersilaturahmi, bermuwajahah, dan sarana untuk menjalin tali persaudaraan dan keakraban diantara kita," ujarnya, saat membuka Fasilitasi Lomba Tahfidz Al-Qur’an dan Hadits Tingkat Provinsi Sulsel Tahun 2022.
Ia mengungkapkan, generasi penerus kedepannya tidak hanya bisa menguasai teknologi, tetapi juga perlu pandai ilmu agama, mengaji dan Al-Qur'an sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai tujuan bersama dalam pembangunan.
"Karena itulah, berbagai upaya terus dilakukan. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengadakan lomba tahfidz Al-Qur’an dan Hadits, yang mana merupakan salah satu program yang diharapkan sebagai upaya untuk menjaga atau terpeliharanya kemurnian Al-Quran, sebagai pedoman hidup bagi setiap umat Islam," terangnya.
Ia menuturkan, Al-Qur’an mengandung konsep dasar tentang penyusunan masyarakat yang bermoral dan berperadaban tinggi. Al-Qur’an sarat dengan ide-ide keadilan sosial dan ekonomi kesejahteraan yang harus diperjuangkan dalam kehidupan umat manusia dimanapun berada.
"Saat ini kita dihadapkan dengan pengaruh globalisasi, yang berdampak pada kemerosotan moral bagi generasi muda islam. Kita sangat prihatin, ketika anak-anak muda Islam terpengaruh dengan Narkoba, minuman keras, pergaulan bebas, kemaksiatan, jauh dari nilai-nilai agama dan melawan orang tua," ungkapnya.
"Agar generasi muda Islam tidak terlampau jauh terseret dalam arus globalisasi, maka kita harus bergandeng tangan untuk membentenginya dengan nilai-nilai agama yang terkandung dalam Al-Qur’an," sambungnya. (*)