Rapat Pembahasan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Mega Proyek Center Point Of Indonesia, berlangsung diruang Data kantor Gubernur Sulawesi Selatan, sempat diwarnai keributan karena secara tiba-tiba, sekelompok orang memasang spanduk penolakan reklamasi dan tolak amdal abal-abal, yang membuat Satpol PP yang bertugas, langsung melarang.
Pada rapat yang dipimpin Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Sulsel, Andi Hasbi Nur, masyarakat yang merasakan dampak reklamasi di kawasan CPI, juga melakukan protes, karena telah membuat hidup mereka sengsara dengan hilangnya mata pencaharian,bahkan rumah tempat tinggal.
Al amin dari Aliansi selamatkan pesisir, yang selama ini mendampingi masyarakat, sekaligus melakukan penelitian dan pengkajian, mengatakan, mega proyek CPI; sejak awal telah memberikan dampak negative bagi masyarakat, karena reklamasi yang dilakukan oleh pengembang, telah mempengaruhi banyak aspek diantaranya social dan ekonomi bagi masyarakat,dan hingga saat ini belum tertangani.
Belum lagi dampak lingkungan dengan adanya pencemaran,yang merusak biota laut,serta hilang nyahutan mangrove.
Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Sulsel, Andi Hasbi Nur mengaku, segala masukan, saran dan kritik, dalam rapat pembahasan andal CPI / menjadi bahan pertimbangan untuk selanjutnya dikaji dan dibicarakan lebih lanjut.
Pemerintah provinsi Sulsel , melalui BLHD Sulsel, senantiasa siap melakukan perbaikan, apabila dianggap ada yang salah sesuai mekanisme.
Andi Hasbi Nur juga mengaku, segala aspek akan menjadi perhatian, baik itu sosial, ekonomi,lingkungan serta lainnya, karena kawasan CPI dibangun untuk kepentingan masyarakat .
Kamis, 11 Februari 2016n(Srf/Ht)